Kupang (AntaraNews NTT) - Nilai investasi pembangunan smelter mangan di Kawasan Industri Bolok (KIB), Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur oleh PT Gulf Mangan Grup dari Australia mencapai Rp3 trilun.
"Total nilai investasi pembangun smelter mangan di Kupang kurang lebih mencapai Rp3 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT Semuel Rebo kepada Antara di Kupang, Selasa (24/7).
Hal ini disampaikannya pascaditandatanganinya pembangunan smelter mangan milik PT Gulf Mangan Grup sebuah perusahaan mangan dari Perth, Australia Barat, yang proses penandatanganannya dilakukan pada Jumat (20/7) pekan lalu oleh Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon.
Saat ini, katanya, ada dua mesin untuk pengoperasian smelter di Pulau Timor itu sudah tiba di Kupang, untuk dibawa ke lokasi KIB di desa Bolok untuk memulai pembangunan.
Ia menilai bahwa keberadaan smelter mangan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Desa Bolok, karena memang sudah ada perjanjian dengan ratusan masyarakat di Desa Bolok yang akan di rekrut untuk mengoperasian pabrik mangan.
"Sudah ada juga pembicaraan baik dari PT Gulf dengan pihak PLN terkait kebutuhan listrik selama pihaknya membangun industri tersebut," tambahnya.
Baca juga: Perusahaan mangan Australia bangun smelter di Kupang
Ia mengatakan total kebutuhan listrik untuk industri smelter itu bisa mencapai 80 mega watt (MW). Namun untuk pembangunan awal kurang lebih 20 MW dibutuhkan oleh perusahaan smelter itu.
Terkait sasaran ekspor, Samuel mengatakan belum bisa dipastikan, karena masih dalam pembangunan. Namun pada intinya smelter mangan di Pulau Timor itu sudah menghitung-hitung negara yang akan menjadi tujuan ekspor adalah China serta beberapa negara di Asia lainnya.
Sementara itu, Timor Leste dan Australia memungkinkan untuk ekspor jika ada permintaan atau ada pabrik besi yang ada di dua negara itu.
Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon saat meresmikan pembangunan smelter tersebut mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan smelter itu maka pabrik tersebut menjadi pusat pengolahan dan peleburan mangan kelas premium pertama di Pulau Timor.
"Ini membuktikan bahwa NTT adalah tanah yang menjanjikan," tambahnya.
Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon (kelima kiri) didampingi mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya (keenam kiri) menandatangani pembangunan Smelter di KI Bolok Kabupaten Kupang. (ANTARA Foto/Humas Setda NTT)
"Total nilai investasi pembangun smelter mangan di Kupang kurang lebih mencapai Rp3 triliun," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah (BKPMD) NTT Semuel Rebo kepada Antara di Kupang, Selasa (24/7).
Hal ini disampaikannya pascaditandatanganinya pembangunan smelter mangan milik PT Gulf Mangan Grup sebuah perusahaan mangan dari Perth, Australia Barat, yang proses penandatanganannya dilakukan pada Jumat (20/7) pekan lalu oleh Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon.
Saat ini, katanya, ada dua mesin untuk pengoperasian smelter di Pulau Timor itu sudah tiba di Kupang, untuk dibawa ke lokasi KIB di desa Bolok untuk memulai pembangunan.
Ia menilai bahwa keberadaan smelter mangan ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di Desa Bolok, karena memang sudah ada perjanjian dengan ratusan masyarakat di Desa Bolok yang akan di rekrut untuk mengoperasian pabrik mangan.
"Sudah ada juga pembicaraan baik dari PT Gulf dengan pihak PLN terkait kebutuhan listrik selama pihaknya membangun industri tersebut," tambahnya.
Baca juga: Perusahaan mangan Australia bangun smelter di Kupang
Ia mengatakan total kebutuhan listrik untuk industri smelter itu bisa mencapai 80 mega watt (MW). Namun untuk pembangunan awal kurang lebih 20 MW dibutuhkan oleh perusahaan smelter itu.
Terkait sasaran ekspor, Samuel mengatakan belum bisa dipastikan, karena masih dalam pembangunan. Namun pada intinya smelter mangan di Pulau Timor itu sudah menghitung-hitung negara yang akan menjadi tujuan ekspor adalah China serta beberapa negara di Asia lainnya.
Sementara itu, Timor Leste dan Australia memungkinkan untuk ekspor jika ada permintaan atau ada pabrik besi yang ada di dua negara itu.
Penjabat Gubernur NTT Robert Simbolon saat meresmikan pembangunan smelter tersebut mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan smelter itu maka pabrik tersebut menjadi pusat pengolahan dan peleburan mangan kelas premium pertama di Pulau Timor.
"Ini membuktikan bahwa NTT adalah tanah yang menjanjikan," tambahnya.