Kupang (ANTARA) - Yayasan Plan Indonesia mengirimkan tim sepak bola putri binaan mereka untuk mewakili NTT pada turnamen Piala Pertiwi di Bandung yang akan berlangsung mulai 18 hingga 28 Maret mendatang.
Program Implementation Area Manager, Plan Indonesia Area Timor Muhammad Thamrin kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (15/3) mengatakan mereka yang dikirim itu berjumlah lima orang.
"Mereka selama ini memang dilatih oleh pelatih profesional yang dibina oleh PSSI pusat sejak dua tahun terakhir," katanya.
Thamrin mengatakan bahwa yang dikirim mengikuti turnamen itu adalah tim yang pernah ikut dalam beberapa turnamen sepak bola putri .
"Jadi ini bukan pertama kali. Tetapi sebelumnya sudah dua kali mereka ikut turnamen ini dan dikalahkan oleh DKI Jakarta," ujar dia.
Kali ini, ujar dia, tim putri NTT berada di grup D bersama DKI Jakarta, Banten dan Bali, namun pihaknya optimis bisa lolos dari grup itu.
Thamrin juga menjelaskan keberangkatan atlet-atlet binaan mereka itu diharapkan pula mampu menyuarakan anti kekerasan kepada anak dan perempuan yang angkanya cukup tinggi di NTT, khususnya di kabupaten TImor Tengah Selatan (TTS).
Ia menambahkan, Plan Indonesia mempunyai program yang bernama Girl Football. Program ini dibentuk untuk menyuarakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten TTS karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten itu cukup tinggi.
Baca juga: Agen bilang Arhan dapat banyak tawaran sebelum gabung Tokyo Verdy
Baca juga: Indonesia mundur dari Piala AFF U23 2022 di Kamboja
Dibentuk sejak 2017, hingga kini program itu terus berjalan dan mampu memotivasi anak-anak perempuan di kabupaten itu untuk berani tampil sekaligus menghilangkan pandangan bahwa anak perempuan itu tidak bisa apa-apa.
"Bersyukur karena semenjak program itu dibentuk kami mendapatkan perhatian dari PSSI pusat sehingga hasilnya bisa dicapai seperti saat ini," tambah dia.
Program Implementation Area Manager, Plan Indonesia Area Timor Muhammad Thamrin kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (15/3) mengatakan mereka yang dikirim itu berjumlah lima orang.
"Mereka selama ini memang dilatih oleh pelatih profesional yang dibina oleh PSSI pusat sejak dua tahun terakhir," katanya.
Thamrin mengatakan bahwa yang dikirim mengikuti turnamen itu adalah tim yang pernah ikut dalam beberapa turnamen sepak bola putri .
"Jadi ini bukan pertama kali. Tetapi sebelumnya sudah dua kali mereka ikut turnamen ini dan dikalahkan oleh DKI Jakarta," ujar dia.
Kali ini, ujar dia, tim putri NTT berada di grup D bersama DKI Jakarta, Banten dan Bali, namun pihaknya optimis bisa lolos dari grup itu.
Thamrin juga menjelaskan keberangkatan atlet-atlet binaan mereka itu diharapkan pula mampu menyuarakan anti kekerasan kepada anak dan perempuan yang angkanya cukup tinggi di NTT, khususnya di kabupaten TImor Tengah Selatan (TTS).
Ia menambahkan, Plan Indonesia mempunyai program yang bernama Girl Football. Program ini dibentuk untuk menyuarakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten TTS karena kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kabupaten itu cukup tinggi.
Baca juga: Agen bilang Arhan dapat banyak tawaran sebelum gabung Tokyo Verdy
Baca juga: Indonesia mundur dari Piala AFF U23 2022 di Kamboja
Dibentuk sejak 2017, hingga kini program itu terus berjalan dan mampu memotivasi anak-anak perempuan di kabupaten itu untuk berani tampil sekaligus menghilangkan pandangan bahwa anak perempuan itu tidak bisa apa-apa.
"Bersyukur karena semenjak program itu dibentuk kami mendapatkan perhatian dari PSSI pusat sehingga hasilnya bisa dicapai seperti saat ini," tambah dia.