Chicago (ANTARA) - Emas jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 17/3 pagi WIB), menjelang pengumuman hasil pertemuan kebijakan moneter Fed di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga serta harapan kemajuan dalam pembicaraan Rusia-Ukraina, dengan meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah menambah tekanan terhadap logam kuning.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergeluncir 20,5 dolar AS atau 1,06 persen, menjadi ditutup pada 1.909,20 dolar AS per ounce.

Emas berjangka anjlok 31,1 dolar AS atau 1,59 persen menjadi 1.929,70 dolar AS pada Selasa (15/3/2022), setelah merosot 24,2 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.960,80 dolar AS pada Senin (14/3/2022), dan jatuh 15,4 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.985,00 dolar AS pada Jumat (11/3/2022).

Federal Reserve menutup pertemuan moneternya tak lama setelah pasar ditutup, mengumumkan keputusan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2018 sebesar seperempat poin persentase untuk melawan kenaikan inflasi AS. Fed lebih lanjut menunjukkan bahwa ia dapat menaikkan suku bunga tujuh kali lagi pada tahun 2022.

"Emas bertahan dengan baik karena kemunduran tajam baru-baru ini mungkin telah berjalan dengan sendirinya. Saya memperkirakan harga emas diperdagangkan antara kisaran 1.880 dolar AS-1.960 dolar AS dalam waktu dekat," kata Tai Wong, pedagang logam independen di New York.

"Namun, The Fed agak lebih hawkish dalam plot titik (dot plot) dari yang diperkirakan. Mereka memproyeksikan kenaikan pada setiap pertemuan ke depan pada 2022. Ini bukan pertanda baik untuk pasar emas."

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sekaligus meningkatkan dolar yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Namun, indeks dolar turun 0,5 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga mundur dari tertinggi baru-baru ini.

The Fed memproyeksikan kebijakan suku bunganya akan mencapai kisaran antara 1,75 persen dan 2,0 persen pada akhir tahun, tetapi menandai ketidakpastian besar yang dihadapi ekonomi dari perang di Ukraina dan krisis kesehatan COVID-19 yang sedang berlangsung.

Sementara itu, harapan seputar kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina ditambah dengan penurunan harga minyak telah mengurangi permintaan terhadap safe-haven emas.

Emas diperdagangkan lebih tinggi dalam perdagangan elektronik setelah pengumuman hasil pertemuan Fed.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 44,8 sen atau 1,78 persen, menjadi ditutup pada 24,71 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 5,6 dolar AS atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 1.008,1 dolar AS per ounce.

Baca juga: Emas jatuh saat pembicaraan Rusia-Ukraina

Baca juga: Emas anjlok 24 dolar AS

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024