Kupang (AntaraNews NTT) - Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun El Tari Kupang Ota Welly Jenni Thalo mengatakan, gelombang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur setinggi 2-5 meter yang terjadi saat ini, karena dipicu oleh Swell.
"Swell ini semacam penjalaran gelombang besar dari tempat yang jauh atau dari tempat asalnya menuju ke wilayah perairan yang lain. Jadi, sejak 27 sampai 29 Juli 2018, potensi gelombang di wilayah perairan NTT masih dilanda Swell," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu (28/7).
Saat ini penjalaran gelombang tinggi sedang terjadi di perairan laut Sumatera bagian barat dan perairan selatan Jawa (Samudera Hindia) bagian barat Sumatera dan Selatan Jawa.
Gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan tersebut bergerak ke wilayah Timur (wilayah perairan NTT) dan berpotensi menimbulkan gelombang.
Menurut dia, berdasarkan hasil analisa BMKG, potensi gelombang setinggi 5.0 meter terjadi di selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gelombang setinggi 3,5 - 4 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan Selat Sape bagian selatan. Gelombang setinggi 3,0 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan laut selatan Kupang, Pulau Rote, Laut Timor selatan Nusa Tenggara Timur.
Gelombang setinggi 2,0 meter berpotensi terjadi di Selat Flores, Selat Lamakera, Selat Boleng, Selat Alor dan Selat Ombai. Tinggi gelombang itu, katanya, bisa mencapai dua kali lipat dari prakiraan BMKG.
Dia mengimbau operator pelayaran dan nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan NTT saat ini guna terhindari dari bahaya kecekalaan laut.
Baca juga: Waspadai gelombang setinggi 5,0 meter di perairan NTT
Baca juga: Sepuluh rumah warga di Sikka rusak diterjang gelombang
"Swell ini semacam penjalaran gelombang besar dari tempat yang jauh atau dari tempat asalnya menuju ke wilayah perairan yang lain. Jadi, sejak 27 sampai 29 Juli 2018, potensi gelombang di wilayah perairan NTT masih dilanda Swell," katanya kepada Antara di Kupang, Sabtu (28/7).
Saat ini penjalaran gelombang tinggi sedang terjadi di perairan laut Sumatera bagian barat dan perairan selatan Jawa (Samudera Hindia) bagian barat Sumatera dan Selatan Jawa.
Gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan tersebut bergerak ke wilayah Timur (wilayah perairan NTT) dan berpotensi menimbulkan gelombang.
Menurut dia, berdasarkan hasil analisa BMKG, potensi gelombang setinggi 5.0 meter terjadi di selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gelombang setinggi 3,5 - 4 meter berpotensi terjadi di Laut Sawu dan Selat Sape bagian selatan. Gelombang setinggi 3,0 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan laut selatan Kupang, Pulau Rote, Laut Timor selatan Nusa Tenggara Timur.
Gelombang setinggi 2,0 meter berpotensi terjadi di Selat Flores, Selat Lamakera, Selat Boleng, Selat Alor dan Selat Ombai. Tinggi gelombang itu, katanya, bisa mencapai dua kali lipat dari prakiraan BMKG.
Dia mengimbau operator pelayaran dan nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan NTT saat ini guna terhindari dari bahaya kecekalaan laut.
Baca juga: Waspadai gelombang setinggi 5,0 meter di perairan NTT
Baca juga: Sepuluh rumah warga di Sikka rusak diterjang gelombang