Kupang (AntaraNews NTT) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan keprihatinannya atas terjadinya kebakaran di Pulau Gili Lawa, kawasan Taman Nasional (TN) Komodo.
"Kita semua tentu merasa prihatin atas kejadian tersebut, karena TN Komodo merupakan objek wisata dunia yang sangat dilindungi eksistensi, kenyamanan dan keamanannya," kata Wakil Ketua DPRD NTT Yunus Takandewa kepada Antara di Kupang, Sabtu (4/8).
Menurut dia, pemerintah mesti melakukan pembenahan manajemen pengelolaan aset wisata bersama seluruh komponen terkait, termasuk masyarakat.
Pelibatan seluruh komponen masyarakat ini penting, untuk menjamin kelestarian Taman Nasional Komodo, yang terletak di ujung barat Pulau Flores itu sebagai aset wisata.
Kebakaran hutan savana melanda wilayah Gili Lawa di Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (1/8) malam.
"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gili Lawa itu terjadi semalam," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara dari Kupang.
Ia mengakui adanya kasus kebakaran tersebut, namun belum bisa memastikan berapa luas lahan yang terbakar tersebut. "Semuanya masih dalam pendataan," katanya.
Budi mengatakan, kebakaran tersebut bermula dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekitar pukul 18.15 Wita. "Kami langsung merespons dengan mengerahkan petugas dari Pos Loh Sebita dan Pos Padar untuk melakukan pemadaman," katanya.
Para petugas dari dua pos tersebut dibantu tim pemadam kebakaran dari Balai TN Komodo yang terdiri dari 30 orang yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian kebakaran sekitar pukul 22.00 Wita.
Baca juga: Polisi usut kebakaran hutan di kawasan wisata TN Komodo
Baca juga: Asita NTT: Pengawasan terhadap TN Komodo lemah
"Kita semua tentu merasa prihatin atas kejadian tersebut, karena TN Komodo merupakan objek wisata dunia yang sangat dilindungi eksistensi, kenyamanan dan keamanannya," kata Wakil Ketua DPRD NTT Yunus Takandewa kepada Antara di Kupang, Sabtu (4/8).
Menurut dia, pemerintah mesti melakukan pembenahan manajemen pengelolaan aset wisata bersama seluruh komponen terkait, termasuk masyarakat.
Pelibatan seluruh komponen masyarakat ini penting, untuk menjamin kelestarian Taman Nasional Komodo, yang terletak di ujung barat Pulau Flores itu sebagai aset wisata.
Kebakaran hutan savana melanda wilayah Gili Lawa di Kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (1/8) malam.
"Kejadiannya (kebakaran hutan savana) di Gili Lawa itu terjadi semalam," kata Kepala Balai TN Komodo Budi Kurniawan ketika dihubungi Antara dari Kupang.
Ia mengakui adanya kasus kebakaran tersebut, namun belum bisa memastikan berapa luas lahan yang terbakar tersebut. "Semuanya masih dalam pendataan," katanya.
Budi mengatakan, kebakaran tersebut bermula dari adanya laporan seorang pemandu wisata sekitar pukul 18.15 Wita. "Kami langsung merespons dengan mengerahkan petugas dari Pos Loh Sebita dan Pos Padar untuk melakukan pemadaman," katanya.
Para petugas dari dua pos tersebut dibantu tim pemadam kebakaran dari Balai TN Komodo yang terdiri dari 30 orang yang dikerahkan dari Labuan Bajo menuju tempat kejadian kebakaran sekitar pukul 22.00 Wita.
Baca juga: Polisi usut kebakaran hutan di kawasan wisata TN Komodo
Baca juga: Asita NTT: Pengawasan terhadap TN Komodo lemah