Mbay (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menyalurkan air bersih ke Desa Nggolonio di Kecamatan Aesesa yang telah mengajukan permintaan air bersih akibat ancaman kekeringan.
"Hari ini dan besok kami alokasikan air bersih ke Desa Nggolonio termasuk beberapa sekolah dasar di wilayah Kecamatan Aesesa. Kami memang sudah lakukan persiapan untuk hadapi ancaman kekeringan ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagekeo Agustinus Pone di Mbay, Kamis, (16/6/2022).
Dalam catatan BPBD Kabupaten Nagekeo, Desa Nggolonio merupakan satu dari tujuh desa di Nagekeo yang setiap tahun terancam kekeringan ekstrem berupa kekurangan air bersih. Enam desa lainnya yaitu Desa Pagomogo, Ulupulu, Ulupulu 1, Utetoto, Rendu Wawo, dan Tengatiba.
Guna mengatasi ancaman kekeringan ekstrem di beberapa desa tersebut, BPBD membuat rencana tindak lanjut dengan mengalokasikan air menggunakan mobil tangki milik BPBD Kabupaten Nagekeo dan Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo.
Air bersih yang disalurkan BPBD tersebut diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat umum, bukan orang perorangan. Oleh karena itu, air disalurkan ke wadah atau bak penampungan air yang ada di desa, untuk selanjutnya didistribusikan ke rumah warga melalui saluran yang telah dibuat, ujarnya.
Permasalahan air bersih pada situasi bencana kekeringan tidak sebatas terjadi pada wilayah yang telah dia sebutkan.
Agustinus menyebutkan beberapa daerah di wilayah Kecamatan Boawae dan Kecamatan Aesesa Selatan mengonsumsi air dari embung pada musim kekeringan. Dari aspek kesehatan, katanya, air tersebut tidak layak konsumsi.
Baca juga: BPBD Nagekeo antisipasi kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: Pemkab Nagekeo dorong UMKM miliki izin PIRT untuk akses pasar
Oleh karena itu, selain mengambil langkah strategis menyediakan air bersih bagi masyarakat, BPBD Kabupaten Nagekeo telah mengusulkan penyediaan tandon air pada Pemerintah Provinsi NTT.
BPBD pun berkomunikasi dengan Bupati Nagekeo untuk membantu penyediaan tandon air bagi desa yang mengalami krisis air bersih.
"Hari ini dan besok kami alokasikan air bersih ke Desa Nggolonio termasuk beberapa sekolah dasar di wilayah Kecamatan Aesesa. Kami memang sudah lakukan persiapan untuk hadapi ancaman kekeringan ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nagekeo Agustinus Pone di Mbay, Kamis, (16/6/2022).
Dalam catatan BPBD Kabupaten Nagekeo, Desa Nggolonio merupakan satu dari tujuh desa di Nagekeo yang setiap tahun terancam kekeringan ekstrem berupa kekurangan air bersih. Enam desa lainnya yaitu Desa Pagomogo, Ulupulu, Ulupulu 1, Utetoto, Rendu Wawo, dan Tengatiba.
Guna mengatasi ancaman kekeringan ekstrem di beberapa desa tersebut, BPBD membuat rencana tindak lanjut dengan mengalokasikan air menggunakan mobil tangki milik BPBD Kabupaten Nagekeo dan Dinas Sosial Kabupaten Nagekeo.
Air bersih yang disalurkan BPBD tersebut diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat umum, bukan orang perorangan. Oleh karena itu, air disalurkan ke wadah atau bak penampungan air yang ada di desa, untuk selanjutnya didistribusikan ke rumah warga melalui saluran yang telah dibuat, ujarnya.
Permasalahan air bersih pada situasi bencana kekeringan tidak sebatas terjadi pada wilayah yang telah dia sebutkan.
Agustinus menyebutkan beberapa daerah di wilayah Kecamatan Boawae dan Kecamatan Aesesa Selatan mengonsumsi air dari embung pada musim kekeringan. Dari aspek kesehatan, katanya, air tersebut tidak layak konsumsi.
Baca juga: BPBD Nagekeo antisipasi kebakaran hutan dan lahan
Baca juga: Pemkab Nagekeo dorong UMKM miliki izin PIRT untuk akses pasar
Oleh karena itu, selain mengambil langkah strategis menyediakan air bersih bagi masyarakat, BPBD Kabupaten Nagekeo telah mengusulkan penyediaan tandon air pada Pemerintah Provinsi NTT.
BPBD pun berkomunikasi dengan Bupati Nagekeo untuk membantu penyediaan tandon air bagi desa yang mengalami krisis air bersih.