Chicago (ANTARA) - Emas jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 18/6/2022 pagi WIB), menghentikan keuntungan selama dua hari berturut-turut karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat kembali setelah penurunan selama sesi sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot 9,3 dolar AS atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 1.840,60 dolar AS per ounce. Emas turun sekitar 1,9 persen untuk minggu ini.
Emas berjangka melonjak 30,3 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.849,9 dolar AS pada Kamis (16/6/2022), setelah terangkat 6,1 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.819,60 dolar AS pada Rabu (15/6/2022), dan tergelincir 18,3 dolar AS atau satu persen menjadi 1.813,50 dolar AS pada Selasa (14/6/2022).
Kenaikan suku bunga acuan di seluruh dunia juga mengurangi daya tarik emas.
Federal Reserve AS, Bank sentral Inggris dan bank sentral Swiss semuanya menaikkan suku bunga acuan minggu ini. Sementara bank sentral Jepang berdiri teguh pada kebijakan moneter ultra-longgarnya.
Federal Reserve melaporkan pada Jumat (17/6/2022) bahwa produksi industri AS naik 0,2 persen pada Mei, mencatat peningkatan untuk bulan kelima berturut-turut, juga menekan emas.
Baca juga: Emas melonjak ditopang pelemahan dolar
Baca juga: Emas anjlok tertekan penguatan dolar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas jatuh 0,5 persen tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil AS
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, merosot 9,3 dolar AS atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 1.840,60 dolar AS per ounce. Emas turun sekitar 1,9 persen untuk minggu ini.
Emas berjangka melonjak 30,3 dolar AS atau 1,67 persen menjadi 1.849,9 dolar AS pada Kamis (16/6/2022), setelah terangkat 6,1 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.819,60 dolar AS pada Rabu (15/6/2022), dan tergelincir 18,3 dolar AS atau satu persen menjadi 1.813,50 dolar AS pada Selasa (14/6/2022).
Kenaikan suku bunga acuan di seluruh dunia juga mengurangi daya tarik emas.
Federal Reserve AS, Bank sentral Inggris dan bank sentral Swiss semuanya menaikkan suku bunga acuan minggu ini. Sementara bank sentral Jepang berdiri teguh pada kebijakan moneter ultra-longgarnya.
Federal Reserve melaporkan pada Jumat (17/6/2022) bahwa produksi industri AS naik 0,2 persen pada Mei, mencatat peningkatan untuk bulan kelima berturut-turut, juga menekan emas.
Baca juga: Emas melonjak ditopang pelemahan dolar
Baca juga: Emas anjlok tertekan penguatan dolar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas jatuh 0,5 persen tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil AS