Kupang (AntaraNews NTT) - Balai Taman Nasional Komodo menargetkan kajian kapasitas kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) untuk mengetahui daya dukung dan daya tampung wisatawan akan diselesaikan dalam tahun ini.
"Kajian ini sedang dalam proses dan masih dalam tahap analisa data oleh pakar, namun target kami tahun ini harus sudah selesai," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK Dwi Sugiarto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (20/9).
Ia mengatakan kajian ini didukung pihak Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara yang telah melakukan pengambilan data untuk kebutuhan kajian dimaksud.
Menurutnya, kajian ini merupakan hal penting untuk segera dituntaskan mengingat kondisi pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo terus membludak dari hari ke hari.
Pihaknya mencatat, jumlah kunjungan wisatawan dari Januari-Agustus 2018 mencapai sebanyak 126.599 orang, yang didominasi wisatawan mancanegara dengan jumlah 82.542 orang dan domestik 44.057 orang.
Baca juga: Pendapatan Taman Nasional Komodo capai Rp23,5 miliar
Baca juga: Jumlah wisatawan ke Komodo lampaui target
Jumlah kunjungan ini, lanjutnya, bahkan sudah melampaui capaian jumlah pengunjung pada tahun 2017 yang hanya mencatat 125.069 orang.
Ia mengatakan, untuk itu kajian kapasitas kawasan ini penting dilakukan untuk mengukur kebutuhan penataan kawasan wisata yang dihuni binatang purba raksasa varanus komodoensis itu.
Menurut dia, pengaturan jumlah pengunjung dan lokasi yang dikunjungi itu sangat penting agar peningkatan arus kunjungan tidak merusak kawasan wisata.
"Dengan demikian, semua sumber daya alam dan terutama satwa komodo yang menjadi ikon unggulan di destinasi wisata itu tetap terjaga dan tidak terancam punah," katanya.
"Kajian ini sedang dalam proses dan masih dalam tahap analisa data oleh pakar, namun target kami tahun ini harus sudah selesai," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNK Dwi Sugiarto ketika dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (20/9).
Ia mengatakan kajian ini didukung pihak Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara yang telah melakukan pengambilan data untuk kebutuhan kajian dimaksud.
Menurutnya, kajian ini merupakan hal penting untuk segera dituntaskan mengingat kondisi pertumbuhan kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo terus membludak dari hari ke hari.
Pihaknya mencatat, jumlah kunjungan wisatawan dari Januari-Agustus 2018 mencapai sebanyak 126.599 orang, yang didominasi wisatawan mancanegara dengan jumlah 82.542 orang dan domestik 44.057 orang.
Baca juga: Pendapatan Taman Nasional Komodo capai Rp23,5 miliar
Baca juga: Jumlah wisatawan ke Komodo lampaui target
Jumlah kunjungan ini, lanjutnya, bahkan sudah melampaui capaian jumlah pengunjung pada tahun 2017 yang hanya mencatat 125.069 orang.
Ia mengatakan, untuk itu kajian kapasitas kawasan ini penting dilakukan untuk mengukur kebutuhan penataan kawasan wisata yang dihuni binatang purba raksasa varanus komodoensis itu.
Menurut dia, pengaturan jumlah pengunjung dan lokasi yang dikunjungi itu sangat penting agar peningkatan arus kunjungan tidak merusak kawasan wisata.
"Dengan demikian, semua sumber daya alam dan terutama satwa komodo yang menjadi ikon unggulan di destinasi wisata itu tetap terjaga dan tidak terancam punah," katanya.