Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur kembali menggelar kegiatan festival tenun setelah pada tahun 2021 lalu sempat berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp1,5 miliar dalam kegiatan yang sama.
Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (9/7/2022) mengatakan kegiatan ini kembali dilaksanakan dengan target penjualan bisa naik mencapai 15 persen bahkan 20 persen dari angka keuntungan tahun 2021.
"Kegiatan ini digelar juga berkat kerja sama dengan Bank NTT, Pemprov NTT, Pemkot Kota Kupang dan beberapa kabupaten lainnya guna menumbuhkan perekonomian NTT setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Nyoman mengatakan bahwa untuk pemulihan ekonomi NTT khususnya di Kota Kupang, BI tidak bisa jalan sendiri tetapi butuh kerja sama semua pihak sehingga bisa berjalan dengan baik. "Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi tentunya akan berjalan baik, bersama dengan Dekranasda di Kabupaten dan Kota dan Pemprov," katanya.
Kegiatan festival tenun ini juga dalam rangka menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di NTT mengingat di triwulan pertama pertumbuhan ekonomi NTT hanya mencapai 1,62 persen.
Angka ini masih rendah, walaupun berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Kupang dan juga Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi..
"Salah satu cara yang dilakukan adalah ekosistem peternakan dan pertanian. Di Festival Exotic Tenun Fest ini ada banyak produk UMKM mulai dari tenun dan kriya dan lainnya. Diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan," jelasnya.
Bank Indonesia sudah mengundang perancang nasional, yang akan mengajarkan desain dan menenun dengan jenis benang atau kain yang berbeda, sehingga bisa mendorong nilai jual, diharapkan dapat bisa dipamerkan pada Tanggal 12 Agustus nanti saat kegiatan Festival Exotic Tenun Fest.
"Kita juga mendorong UMKM untuk masuk ke sistem digital, bukan hanya memasarkan tetapi juga menciptakan UMKM lain menjafi digital. Sampai saat ini, kita sudah kumpulkan UMKM untuk Kurasi, dengan melibatkan dekranasda dan pelaku UMKM, sehingga saat kita pamerkan benar-benar berkualitas," katanya.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT, Alexander Riwu Kaho, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membangun fundamental ekonomi di Provinisi NTT, dengan melakukan kolaborasi cerdas dengan semua komponen penyumbang pembangunan di NTT.
"Kami Bank NTT juga terus membuka diri untuk berkolaborasi bersama, sehingga nanti pada hari event, semua Dekranasda dan UMKM bisa berkontribusi," katanya.
Dia mengaku, Bank NTT juga akan memasuki usia ke-60 Tahun, diharapkan dengan semua kolaborasi cerdas, Bank NTT tetap menjadi Bank kebanggaan masyarakat NTT.
Baca juga: Festival Musim Dingin di Pegunungan Fatumnasi
Alex menjelaskan, kepada Dekranasda Kota Kupang juga sangat diapresiasi karena telah mendapatkan HAKI untuk motif sepe dari Kanwil Kemenkimham NTT. Hal ini menjadi motivasi bagi semua daerah lain untuk mendaftarkan produknya untuk mendapatkan HAKI.
Baca juga: Pemkot Kupang gelar Festival Budaya bangkitkan ekonomi
"Kami berharap, bersama-sama UMKM NTT terus dibangun menjadi lebih baik dan berdaya saing," tambah dia.
Kepala Perwakilan BI NTT I Nyoman Ariawan Atmaja kepada wartawan di Kupang, Sabtu, (9/7/2022) mengatakan kegiatan ini kembali dilaksanakan dengan target penjualan bisa naik mencapai 15 persen bahkan 20 persen dari angka keuntungan tahun 2021.
"Kegiatan ini digelar juga berkat kerja sama dengan Bank NTT, Pemprov NTT, Pemkot Kota Kupang dan beberapa kabupaten lainnya guna menumbuhkan perekonomian NTT setelah pandemi COVID-19 berakhir.
Nyoman mengatakan bahwa untuk pemulihan ekonomi NTT khususnya di Kota Kupang, BI tidak bisa jalan sendiri tetapi butuh kerja sama semua pihak sehingga bisa berjalan dengan baik. "Kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi tentunya akan berjalan baik, bersama dengan Dekranasda di Kabupaten dan Kota dan Pemprov," katanya.
Kegiatan festival tenun ini juga dalam rangka menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di NTT mengingat di triwulan pertama pertumbuhan ekonomi NTT hanya mencapai 1,62 persen.
Angka ini masih rendah, walaupun berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah Kota Kupang dan juga Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi..
"Salah satu cara yang dilakukan adalah ekosistem peternakan dan pertanian. Di Festival Exotic Tenun Fest ini ada banyak produk UMKM mulai dari tenun dan kriya dan lainnya. Diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan," jelasnya.
Bank Indonesia sudah mengundang perancang nasional, yang akan mengajarkan desain dan menenun dengan jenis benang atau kain yang berbeda, sehingga bisa mendorong nilai jual, diharapkan dapat bisa dipamerkan pada Tanggal 12 Agustus nanti saat kegiatan Festival Exotic Tenun Fest.
"Kita juga mendorong UMKM untuk masuk ke sistem digital, bukan hanya memasarkan tetapi juga menciptakan UMKM lain menjafi digital. Sampai saat ini, kita sudah kumpulkan UMKM untuk Kurasi, dengan melibatkan dekranasda dan pelaku UMKM, sehingga saat kita pamerkan benar-benar berkualitas," katanya.
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT, Alexander Riwu Kaho, mengatakan, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk membangun fundamental ekonomi di Provinisi NTT, dengan melakukan kolaborasi cerdas dengan semua komponen penyumbang pembangunan di NTT.
"Kami Bank NTT juga terus membuka diri untuk berkolaborasi bersama, sehingga nanti pada hari event, semua Dekranasda dan UMKM bisa berkontribusi," katanya.
Dia mengaku, Bank NTT juga akan memasuki usia ke-60 Tahun, diharapkan dengan semua kolaborasi cerdas, Bank NTT tetap menjadi Bank kebanggaan masyarakat NTT.
Baca juga: Festival Musim Dingin di Pegunungan Fatumnasi
Alex menjelaskan, kepada Dekranasda Kota Kupang juga sangat diapresiasi karena telah mendapatkan HAKI untuk motif sepe dari Kanwil Kemenkimham NTT. Hal ini menjadi motivasi bagi semua daerah lain untuk mendaftarkan produknya untuk mendapatkan HAKI.
Baca juga: Pemkot Kupang gelar Festival Budaya bangkitkan ekonomi
"Kami berharap, bersama-sama UMKM NTT terus dibangun menjadi lebih baik dan berdaya saing," tambah dia.