"Kami ingin para penjahit ini menambah nilai tenun melalui variasi produk yang tersedia di pasaran, karena itu dibutuhkan pasar pariwisata," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM (Disnakertranskopumkm) Manggarai Barat Theresia P Asmon di Labuan Bajo, Kamis, (7/11).
Ia menjelaskan sebanyak 25 peserta menjalani pelatihan menjahit busana dan craft pada 5-7 Oktober 2024 di bawah bimbingan instruktur tata busana di Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) Manggarai Barat.
"Jumlah 25 peserta ini kami bagi dua kelompok, kelompok pertama adalah tata busana untuk desain baju, outer dan yang kedua lebih ke craft seperti dompet, topi dan aksesoris," katanya.
Dalam pelatihan itu, lanjut dia, pemerintah daerah melibatkan sebanyak tiga orang peserta dari kaum disabilitas di daerah itu sebagai upaya mewujudkan pariwisata inklusif.
"Dalam pengumuman kami prioritaskan peserta disabilitas karena skema pelatihan inklusif jadi gurunya juga kami libatkan untuk pendampingan bagi kaum disabilitas guna bantu terjemahkan," ujarnya.
Pelatihan juga difokuskan pada pemasaran produk, digital marketing hingga pendampingan untuk mengurus izin usaha.
"Akan didampingi karena PLUT merupakan tempat inkubasi dan kami memiliki konsultan di sini," ujarnya.
Produk dari pelatihan tersebut nanti akan dipasarkan di Labuan Bajo serta berbagai kegiatan nasional.
Baca juga: KPU Mabar batalkan debat publik kedua Pilkada 2024
Baca juga: Pemkab Mabar luncurkan drone sprayer pertanian bantu petani
Baca juga: KPU Mabar batalkan debat publik kedua Pilkada 2024
Baca juga: Pemkab Mabar luncurkan drone sprayer pertanian bantu petani
"hasil produk mereka yang pasarkan PLUT, seperti produk mereka akan dipajang di IFG Marathon Labuan Bajo 2024," katanya.