Kupang (ANTARA) - PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) menggelar acara serah terima Guru Muda Garda Depan (GMGD) angkatan ketiga secara simbolis kepada Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa, (12/72022).
Wakil Bupati Kabupaten Rote Ndao, Stefanus M. Saek dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao bersama seluruh warga Kecamatan Rote Barat sangat berbahagia dan menjunjung penuh apa yang telah diberikan oleh Astra melalui YPA-MDR melalui program Guru Muda Garda Depan.
"Kami mendukung dan berterima kasih atas perhatian yang luar biasa dengan penuh sungguh-sungguh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Rote Barat" kata Stefanus Saek.
Menurut dia, dengan penempatan Guru Muda Garda Depan ini akan tercipta metode pembelajaran yang baik dan dapat dijadikan contoh oleh sekolah-sekolah lain di luar Kecamatan Rote Barat.
Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan acara serah terima 16 peserta ini merupakan tindak lanjut dari Program Guru Muda Garda Depan angkatan kedua yang telah selesai bertugas pada bulan Juni lalu dan akan ditugaskan di 16 sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.
Program GMGD merupakan wujud dari terciptanya misi besar YPA-MDR untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera khususnya kepada guru dan lebih dari 2000 siswa binaan dengan menghadirkan guru-guru muda yang mempunyai kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia.
"Program GMGD ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk menjadikan Rote Barat sebagai Kecamatan Cerdas – Berprestasi serta akselerasi sekolah binaan menuju sekolah unggul," katanya.
Sebelum masa penugasann para peserta diberikan pelatihan secara intensif dan diharapkan dapat memberikan dampak positif serta menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang akademik, berkarakter positif dan mempunyai kecakapan hidup serta melestarikan seni budaya daerahnya, tambah Herawati.
Dia menjelaskan, Guru Muda Indonesia tersebut mempunyai lima peran yakni sebagai mitra sekolah, dimana Guru Muda Indonesia bekerjasama dengan warga sekolah untuk memajukan sekolah dan memberikan dampak perubahan positif terhadap ekosistem pendidikan setempat.
Peran kedua adalah pendamping yakni menjadi tutor bagi kepala sekolah dan guru dalam implementasi materi pembinaan, pelatihan dan pembelajaran di sekolah serta membangun komunikasi dengan orang tua
Peran ketiga adalag sebagai inisiator yakni memahami kebijakan dan regulasi mengenai pendidikan serta mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga sekolah dapat beradaptasi terhadap perubahan
Peran keempat adalah sebagai jembatan penghubung dimana mereka akanmenjadi penghubung untuk mensinergikan program dari YPA-MDR tepat guna untuk sekolah
Dan kelima adalah sebagai fasilitator. Dalam konteks ini, mereka akan berperan membantu sekolah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Dia menambahkan, melalui program Guru Muda Indonesia, YPA-MDR menargetkan adanya perubahan sikap positif tenaga pendidik dan peserta didik, lengkapnya administrasi pembelajaran di kelas, terlibatnya warga sekolah, orang tua, dan Dinas Pendidikan dalam Manajemen Berbasis Sekolah, perpustakaan sekolah dapat terkelola dengan baik.
Selain, terlaksana pembinaan siswa dan guru untuk persiapan kompetisi pendidikan, terlaksana ekstrakurikuler pendukung, sekolah meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik, terbentuk sekolah berkarakter, sekolah mendapat akreditasi A serta menjadikan sekolah unggul dalam 5 tahun.
Kontribusi YPA-MDR
Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) berdiri sejak tahun 2009. Yayasan ini secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Indonesia dan menjadi wujud dari pilar Astra untuk Indonesia Cerdas.
Visi, misi dan goal YPA-MDR adalah menjadi lembaga yang mewujudkan Sekolah Unggul di daerah prasejahtera dan yang mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas sebagai agent of change menuju masyarakat sejahtera.
Baca juga: Kepala BGP: 2.265 sekolah di NTT siap terapkan kurikulum merdeka
Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 Pilar, yang meliputi pilar akademis, pilar karakter, pilar kecakapan hidup dan pilar seni budaya.
Selain itu, YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: PLN bantu 40 laptop dan internet untuk empat sekolah di Pulau Sumba
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 112 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.
Wakil Bupati Kabupaten Rote Ndao, Stefanus M. Saek dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao bersama seluruh warga Kecamatan Rote Barat sangat berbahagia dan menjunjung penuh apa yang telah diberikan oleh Astra melalui YPA-MDR melalui program Guru Muda Garda Depan.
"Kami mendukung dan berterima kasih atas perhatian yang luar biasa dengan penuh sungguh-sungguh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Rote Barat" kata Stefanus Saek.
Menurut dia, dengan penempatan Guru Muda Garda Depan ini akan tercipta metode pembelajaran yang baik dan dapat dijadikan contoh oleh sekolah-sekolah lain di luar Kecamatan Rote Barat.
Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan acara serah terima 16 peserta ini merupakan tindak lanjut dari Program Guru Muda Garda Depan angkatan kedua yang telah selesai bertugas pada bulan Juni lalu dan akan ditugaskan di 16 sekolah tingkat SD, SMP, SMA dan SMK.
Program GMGD merupakan wujud dari terciptanya misi besar YPA-MDR untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera khususnya kepada guru dan lebih dari 2000 siswa binaan dengan menghadirkan guru-guru muda yang mempunyai kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia.
"Program GMGD ini juga merupakan salah satu upaya kami untuk menjadikan Rote Barat sebagai Kecamatan Cerdas – Berprestasi serta akselerasi sekolah binaan menuju sekolah unggul," katanya.
Sebelum masa penugasann para peserta diberikan pelatihan secara intensif dan diharapkan dapat memberikan dampak positif serta menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang akademik, berkarakter positif dan mempunyai kecakapan hidup serta melestarikan seni budaya daerahnya, tambah Herawati.
Dia menjelaskan, Guru Muda Indonesia tersebut mempunyai lima peran yakni sebagai mitra sekolah, dimana Guru Muda Indonesia bekerjasama dengan warga sekolah untuk memajukan sekolah dan memberikan dampak perubahan positif terhadap ekosistem pendidikan setempat.
Peran kedua adalah pendamping yakni menjadi tutor bagi kepala sekolah dan guru dalam implementasi materi pembinaan, pelatihan dan pembelajaran di sekolah serta membangun komunikasi dengan orang tua
Peran ketiga adalag sebagai inisiator yakni memahami kebijakan dan regulasi mengenai pendidikan serta mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga sekolah dapat beradaptasi terhadap perubahan
Peran keempat adalah sebagai jembatan penghubung dimana mereka akanmenjadi penghubung untuk mensinergikan program dari YPA-MDR tepat guna untuk sekolah
Dan kelima adalah sebagai fasilitator. Dalam konteks ini, mereka akan berperan membantu sekolah dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Dia menambahkan, melalui program Guru Muda Indonesia, YPA-MDR menargetkan adanya perubahan sikap positif tenaga pendidik dan peserta didik, lengkapnya administrasi pembelajaran di kelas, terlibatnya warga sekolah, orang tua, dan Dinas Pendidikan dalam Manajemen Berbasis Sekolah, perpustakaan sekolah dapat terkelola dengan baik.
Selain, terlaksana pembinaan siswa dan guru untuk persiapan kompetisi pendidikan, terlaksana ekstrakurikuler pendukung, sekolah meraih prestasi di bidang akademik dan non akademik, terbentuk sekolah berkarakter, sekolah mendapat akreditasi A serta menjadikan sekolah unggul dalam 5 tahun.
Kontribusi YPA-MDR
Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim (YPA-MDR) berdiri sejak tahun 2009. Yayasan ini secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan dengan membina sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Indonesia dan menjadi wujud dari pilar Astra untuk Indonesia Cerdas.
Visi, misi dan goal YPA-MDR adalah menjadi lembaga yang mewujudkan Sekolah Unggul di daerah prasejahtera dan yang mampu mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas sebagai agent of change menuju masyarakat sejahtera.
Baca juga: Kepala BGP: 2.265 sekolah di NTT siap terapkan kurikulum merdeka
Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 Pilar, yang meliputi pilar akademis, pilar karakter, pilar kecakapan hidup dan pilar seni budaya.
Selain itu, YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Baca juga: PLN bantu 40 laptop dan internet untuk empat sekolah di Pulau Sumba
Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 112 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 Kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunungkidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur.