Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur mencatat rasio elektrifikasi di provinsi itu terus bertumbuh menembus hingga 92,02 persen per Mei 2022 dari sebelumnya 88,37 persen pada Mei 2021.
"Rasio elektrifikasi listrik di NTT terus bergerak naik hingga mencapai 92,02 persen seiring dengan semakin banyak desa-desa yang tersambung listrik hingga ke rumah-rumah warga," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (25/7/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT.
Jatmiko mencontohkan, pembangunan listrik desa yang terus meningkat seperti yang direalisasikan untuk 33 desa dan 12 dusun sejak Januari 2022.
Secara bertahap, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan pada desa-desa lain yang tersebar di NTT hingga seluruh desa menikmati listrik dan rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen.
Jatmiko mengatakan penyambungan jaringan listrik ke desa-desa di NTT bukan hal mudah karena berhadapan dengan kondisi geografis dengan medan jalan yang sulit dilalui, berbukit atau curam, serta cuaca yang tidak menentu.
Namun PLN akan terus mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi dengan membangun jaringan listrik desa hingga sambungan ke rumah-rumah warga.
Sementara itu seorang warga Desa Wela Lada, Kabupaten Manggarai Timur, Alfridus Pantur yang telah mendapat sambungan listrik PLN mengaku bahagia karena rumahnya telah tersambung listrik PLN.
Baca juga: PLN sebut 33 desa terpencil di NTT teraliri listrik selama Semester I 2022
Alfridus Pantur mengemukakan bahwa dengan pasokan listrik yang memadai dari PLN, aktivitas keluarganya atau warga lain di desa kini meningkat termasuk usaha produktif hingga malam hari.
Baca juga: PLN pulihkan pelayanan listrik di Sumba Timur
"Anak-anak kami juga bisa belajar lebih baik dengan adanya listrik sehingga kami sangat gembira. Kami tentu sangat berterima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan terang di rumah-rumah di kampung kami," kata Alfridus.
"Rasio elektrifikasi listrik di NTT terus bergerak naik hingga mencapai 92,02 persen seiring dengan semakin banyak desa-desa yang tersambung listrik hingga ke rumah-rumah warga," kata General Manager PLN UIW NTT Agustinus Jatmiko dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin, (25/7/2022).
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan kondisi rasio elektrifikasi listrik di NTT.
Jatmiko mencontohkan, pembangunan listrik desa yang terus meningkat seperti yang direalisasikan untuk 33 desa dan 12 dusun sejak Januari 2022.
Secara bertahap, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan pada desa-desa lain yang tersebar di NTT hingga seluruh desa menikmati listrik dan rasio elektrifikasi bisa mencapai 100 persen.
Jatmiko mengatakan penyambungan jaringan listrik ke desa-desa di NTT bukan hal mudah karena berhadapan dengan kondisi geografis dengan medan jalan yang sulit dilalui, berbukit atau curam, serta cuaca yang tidak menentu.
Namun PLN akan terus mengejar ketertinggalan rasio elektrifikasi dengan membangun jaringan listrik desa hingga sambungan ke rumah-rumah warga.
Sementara itu seorang warga Desa Wela Lada, Kabupaten Manggarai Timur, Alfridus Pantur yang telah mendapat sambungan listrik PLN mengaku bahagia karena rumahnya telah tersambung listrik PLN.
Baca juga: PLN sebut 33 desa terpencil di NTT teraliri listrik selama Semester I 2022
Alfridus Pantur mengemukakan bahwa dengan pasokan listrik yang memadai dari PLN, aktivitas keluarganya atau warga lain di desa kini meningkat termasuk usaha produktif hingga malam hari.
Baca juga: PLN pulihkan pelayanan listrik di Sumba Timur
"Anak-anak kami juga bisa belajar lebih baik dengan adanya listrik sehingga kami sangat gembira. Kami tentu sangat berterima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan terang di rumah-rumah di kampung kami," kata Alfridus.