Kupang (ANTARA) - Indonesian Hydration Working Group (IHWG) bekerja sama dengan Program Studi Magister Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengajak masyarakat Kepulauan Seribu mencegah penyakit tidak menular (PTM) melalui penerapan hidrasi sehat.

"Edukasi warga diperlukan karena jika tertangani dengan baik, maka penyakit tidak menular dapat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kerja yang berdampak langsung pada tingkat ekonomi keluarga, kata Ketua IHWG Dr Diana Sunardi, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu (31/8).

Ia menjelaskan edukasi dijalankan melalui kegiatan pengabdian masyarakat di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta berupa penyuluhan kesehatan dengan tema “Pulau Panggang Kehatiku (Keluarga Sehat Hidrasi Kuat)".

Diana menjelaskan angka kasus PTM di Kepulauan Seribu cukup mengkhawatirkan yang dibuktikan dengan Riset Kesehatan Dasar Provinsi DKI Jakarta tahun 2018, beberapa kasus memiliki angka hampir sama bahkan melebihi Provinsi DKI Jakarta di antaranya hipertensi 30,81 persen (DKI Jakarta 33,43 persen).

Selain itu Diabetes Melitus 2,97 persen (DKI Jakarta 2,57 persen) serta angka obesitas 32 persen atau melebihi angka Provinsi DKI Jakarta 29,80 persen.

Selain faktor metabolik (tekanan darah, gula darah, obesitas, gangguan fungsi ginjal) dan faktor perilaku (pola makan, merokok, aktivitas fisik), perilaku hidrasi berperan penting. Efek jangka panjang jika pemenuhan hidrasi tidak tercukupi maka akan terjadi gangguan metabolisme.

Oleh sebab itu pihaknya memberikan penyuluhan kepada warga tentang pentingnya minum air mineral yang cukup dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya pencegahan PTM. 

Peserta juga dibekali pengetahuan tentang syarat air layak minum, yaitu air tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak tercemar. Kegiatan penyuluhan kesehatan yang dilakukan Indonesian Hydration Working Group (IHWG) bekerja sama dengan Program Studi Magister Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk warga di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. (ANTARA/HO-Dok. IHWG)  
Ia menambahkan penurunan kasus dehidrasi diharapkan selaras dengan penurunan kejadian PTM sehingga tingkat produktivitas kerja turut meningkat dan pertumbuhan ekonomi pun membaik.
 
Sementara itu Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Panggang dr Tri Lusmantoro mengatakan dalam kegiatan yang diikuti sekitar 98 orang ibu-ibu yang tergabung sebagai juru pemantau jentik (jumantik) diharapkan dapat menambah wawasan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Tidak hanya mengaplikasikan dalam keseharian, peserta juga dapat melakukan sosialisasi kepada keluarga dan rekan-rekan kerjanya," katanya.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024