Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang setinggi 4 meter yang berpeluang melanda lima titik wilayah perairan laut di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Gelombang dengan ketinggian berkisar 2,5-4 meter berpeluang terjadi selama tiga hari ke depan perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (14/9/2022).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan laut NTT yang berlaku selama 4-6 September.

Potensi gelombang hingga 4 meter berpeluang terjadi di lima titik wilayah perairan laut NTT yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

Potensi gelombang dengan kategori tinggi ini, kata dia perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.

"Karena itu operator kapal perlu mencermati kondisi cuaca maritim secara baik demi kelancaran kegiatan pelayaran," katanya.

Selain gelombang tinggi, sejumlah titik perairan laut juga berpeluang dilanda gelombang sedang (1,25-2,5 meter) yakni Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.

Baca juga: BMKG: Semua daerah NTT berstatus sangat mudah karhutla

Gelombang sedang, kata dia juga perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap pelayaran perahu nelayan.

Sementara itu hasil analisa kondisi sinoptik menunjukkan umumnya arah angin bergerak dari Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 1-5 Skala Beaufort.

Baca juga: BMKG: Flores alami 50 kejadian gempa bumi selama Agustus 2022

Syaeful mengingatkan operator kapal maupun para nelayan di NTT agar terus mengikuti perkembangan terbaru informasi cuaca maritim yang dipublikasikan BMKG sebagai referensi untuk mendukung kegiatan pelayaran yang aman dan lancar.

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024