Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama kelompok petani memanen sebanyak 15 ton jagung yang merupakan benih hibrida varietas Bima 14 Batata yang dikembangkan melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
"Panen jagung benih merupakan momentum bersejarah bawah pertama kali panen pembenihan jagung hibrida di NTT," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (16/9/2022).
Ia menjelaskan jagung benih yang dipanen tersebut ditanam pada Mei 2022 oleh kelompok tani Bunga Tani Sejahtera pada lahan seluas 8 hektare dengan hasil mencapai 15 ton. Pengembangan jagung benih ini dilakukan melalui Program TJPS yang digulirkan Pemerintah Provinsi NTT.
Jagung benih itu awalnya ditanam menggunakan bibit varietas Bima 14 Batata dengan induk jantan jenis Mr 15 dan induk betina N5 juga dengan pola 1 Larik berbanding 4 Larik, juga dengan jarak tanam 20x70 centimeter.
Lecky mengatakan selanjutnya hasil panen jagung benih tersebut akan dibawa ke Pulau Sumba untuk dikembangkan pada lahan seluas 100 hektare yang sudah dipersiapkan di wilayah tersebut.
Ia mengatakan panen jagung benih ini dapat mengurangi ketergantungan benih jagung yang selama ini didatangkan dari luar daerah.
"Ini merupakan wujud kemandirian kita dalam bidang pertanian. Walaupun skalanya 8 hektare, tetapi kita juga apresiasi juga karena ke depan akan dikembangkan lebih luas menjadi 30 hektare," katanya.
Selain jagung, ia mendorong agar para petani di Kabupaten Kupang juga bisa mengembangkan tanaman hortikultura lainnya seperti cabai, bawang, dan sayuran untuk juga membantu memenuhi kebutuhan pasar bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengapresiasi pelaksanaan Program TJPS di daerah setempat yang telah menunjukkan hasil jagung benih yang pertama kali dipanen di NTT.
Baca juga: Gubernur NTT: 500 ribu ha jagung dikembangkan melalui program TJPS
"Ini kerja luar biasa dari para petani untuk memulai produksi jagung benih di wilayah ini. Kita akan dukung lagi untuk dikembangkan menjadi 30 hektare dengan bantuan sumur bor," katanya.
Menurut dia, Program TJPS sudah berjalan baik di Kabupaten Kupang dan pemerintah menargetkan luas lahan yang dimanfaatkan untuk program tersebut ke depan mencapai 30.000-60.000 hektare.
Baca juga: Pemprov : Pengembangan jagung di Malaka capai 1.200 hektare
"Kabupaten Kupang memiliki lahan yang sangat luas sehingga ketika didukung dengan kemauan kerja yang tinggi dari petani maka kita optimistis bisa mengelola lahan yang luas itu," katanya.
"Panen jagung benih merupakan momentum bersejarah bawah pertama kali panen pembenihan jagung hibrida di NTT," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, (16/9/2022).
Ia menjelaskan jagung benih yang dipanen tersebut ditanam pada Mei 2022 oleh kelompok tani Bunga Tani Sejahtera pada lahan seluas 8 hektare dengan hasil mencapai 15 ton. Pengembangan jagung benih ini dilakukan melalui Program TJPS yang digulirkan Pemerintah Provinsi NTT.
Jagung benih itu awalnya ditanam menggunakan bibit varietas Bima 14 Batata dengan induk jantan jenis Mr 15 dan induk betina N5 juga dengan pola 1 Larik berbanding 4 Larik, juga dengan jarak tanam 20x70 centimeter.
Lecky mengatakan selanjutnya hasil panen jagung benih tersebut akan dibawa ke Pulau Sumba untuk dikembangkan pada lahan seluas 100 hektare yang sudah dipersiapkan di wilayah tersebut.
Ia mengatakan panen jagung benih ini dapat mengurangi ketergantungan benih jagung yang selama ini didatangkan dari luar daerah.
"Ini merupakan wujud kemandirian kita dalam bidang pertanian. Walaupun skalanya 8 hektare, tetapi kita juga apresiasi juga karena ke depan akan dikembangkan lebih luas menjadi 30 hektare," katanya.
Selain jagung, ia mendorong agar para petani di Kabupaten Kupang juga bisa mengembangkan tanaman hortikultura lainnya seperti cabai, bawang, dan sayuran untuk juga membantu memenuhi kebutuhan pasar bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe mengapresiasi pelaksanaan Program TJPS di daerah setempat yang telah menunjukkan hasil jagung benih yang pertama kali dipanen di NTT.
Baca juga: Gubernur NTT: 500 ribu ha jagung dikembangkan melalui program TJPS
"Ini kerja luar biasa dari para petani untuk memulai produksi jagung benih di wilayah ini. Kita akan dukung lagi untuk dikembangkan menjadi 30 hektare dengan bantuan sumur bor," katanya.
Menurut dia, Program TJPS sudah berjalan baik di Kabupaten Kupang dan pemerintah menargetkan luas lahan yang dimanfaatkan untuk program tersebut ke depan mencapai 30.000-60.000 hektare.
Baca juga: Pemprov : Pengembangan jagung di Malaka capai 1.200 hektare
"Kabupaten Kupang memiliki lahan yang sangat luas sehingga ketika didukung dengan kemauan kerja yang tinggi dari petani maka kita optimistis bisa mengelola lahan yang luas itu," katanya.