Kupang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Atambua menjalin sinergi bersama Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) dari TNI-AD untuk mengawasi wilayah perbatasan negara di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.
"Kami lakukan pertemuan untuk berkoordinasi bersama Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Yudhi Yahya untuk memperkuat sinergi bersama menjaga wilayah perbatasan negara," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua KA Halim dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (15/9/2022).
Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB mulai menjalankan tugas pengamanan wilayah perbatasan negara menggantikan Batalyon Infanteri (Yonif) 743 yang telah bertugas selama sembilan bulan.
Halim mengatakan wilayah perbatasan RI-Timor Leste memiliki cakupan wilayah yang luas dengan budaya masyarakat yang kental dengan hubungan kekeluargaan antara yang ada di Indonesia maupun Timor Leste.
Kondisi ini, kata dia memungkinkan perlintasan orang antarnegara dapat dilakukan secara ilegal melalui jalur-jalur ilegal yang luput dari pengawasan.
Oleh karena itu Imigrasi terus bersinergi bersama berbagai instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan pengamanan termasuk bersama-sama dengan Satgas Pamtas RI-Timor Leste.
Sementara itu Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Yudhi Yahya mengatakan pihaknya siap memperkuat sinergi bersama Imigrasi Atambua untuk mengawasi perlintasan orang melalui kegiatan patroli.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bangun fasilitas air bersih untuk warga
"Kami siap untuk mencegah dan melaporkan kasus pelintas ilegal yang terjadi selama melakukan patroli di lapangan agar suasana keamanan tetap terjadi dan kondusif," tuturnya.
Baca juga: Pangdam IX Udayana: Satgas Pamtas RI-RDTL harus perkuat sinergi bersama rakyat
Yudhi Yahya mengatakan para prajurit Satgas Pamtas juga telah menjalani pembekalan selama lima bulan sebelum bertugas, sehingga akan tetap mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan tugas pengamanan termasuk mendukung berbagai kegiatan pembangunan untuk masyarakat di wilayah perbatasan.
"Kami lakukan pertemuan untuk berkoordinasi bersama Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Yudhi Yahya untuk memperkuat sinergi bersama menjaga wilayah perbatasan negara," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua KA Halim dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis, (15/9/2022).
Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB mulai menjalankan tugas pengamanan wilayah perbatasan negara menggantikan Batalyon Infanteri (Yonif) 743 yang telah bertugas selama sembilan bulan.
Halim mengatakan wilayah perbatasan RI-Timor Leste memiliki cakupan wilayah yang luas dengan budaya masyarakat yang kental dengan hubungan kekeluargaan antara yang ada di Indonesia maupun Timor Leste.
Kondisi ini, kata dia memungkinkan perlintasan orang antarnegara dapat dilakukan secara ilegal melalui jalur-jalur ilegal yang luput dari pengawasan.
Oleh karena itu Imigrasi terus bersinergi bersama berbagai instansi terkait untuk melakukan pengawasan dan pengamanan termasuk bersama-sama dengan Satgas Pamtas RI-Timor Leste.
Sementara itu Komandan Satgas Pamtas RI-Timor Leste Sektor Timur Yonif RK 744/SYB Letkol Inf Yudhi Yahya mengatakan pihaknya siap memperkuat sinergi bersama Imigrasi Atambua untuk mengawasi perlintasan orang melalui kegiatan patroli.
Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL bangun fasilitas air bersih untuk warga
"Kami siap untuk mencegah dan melaporkan kasus pelintas ilegal yang terjadi selama melakukan patroli di lapangan agar suasana keamanan tetap terjadi dan kondusif," tuturnya.
Baca juga: Pangdam IX Udayana: Satgas Pamtas RI-RDTL harus perkuat sinergi bersama rakyat
Yudhi Yahya mengatakan para prajurit Satgas Pamtas juga telah menjalani pembekalan selama lima bulan sebelum bertugas, sehingga akan tetap mengedepankan profesionalisme dalam menjalankan tugas pengamanan termasuk mendukung berbagai kegiatan pembangunan untuk masyarakat di wilayah perbatasan.