Kupang (AntaraNews NTT) - Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Nusa Tenggara Timur Wham Wahid Nurdin mengemukakan para nelayan di daerah ini sedang mengalami masa panen ikan yang berlangsung sekitar tiga bulan.

"Saat ini para nelayan kita sedang panen ikan. Hasil tangkapan juga bagus-bagus karena pasokan ikan-ikan umpan lancar," katanya ketika dihubungi Antara di Kupang, Jumat (9/11)

Ia mengatakan, nelayan setempat memasuki musim panen ikan sejak September lalu dan akan berlangsung sekitar tiga bulan atau hingga akhir November, bahkan diperkirakan masih bisa berlanjut hingga awal atau pertengahan Desember 2018.

Dalam musim panen ikan seperti ini, hasil tangkapan nelayan seperti kapal-kapal cakalang yang biasa menangkap ikan cakalang dan tuna bisa mencapai lebih dari lima ton untuk sekali melaut.

"Istilahnya saat-saat seperti ini ikan lagi makan umpan juga lagi naik, sehingga sekali keluar hasil tangkapan nelayan bisa berton-ton," kata Wham Nurdin.

Menurutnya, hasil tangkapan ikan yang membaik tersebut juga sebagai dampak dari upaya penertiban dari instansi pemerintah terhadap kapal purse seine pelagis besar dari luar NTT yang melaut di sekitar perairan setempat.

Banyak kapal purse seine, lanjutnya, berasal dari Bali, selama ini melaut di sekitar periairan NTT dengan memasang rumpon maupun menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan. Kapal-kapal Purse Seine besar yang tidak ramah lingkungan ikut menghancurkan eksositem laut yang mengancam keberlanjutan hidup ikan-ikan dan biota laut lainnya di wilayah perairan NTT. (ANTARA Foto/istimewa) "Sebelumnya Satker ada menangkap kapal purse seine ini, sehingga bisa berdampak pada tangkapan nelayan lokal semakin baik karena ikan bisa masuk. Meskipun masih banyak juga purse seine yang beroperasi," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya optimistis hasil tangkapan nelayan kali ini lebih memuaskan setelah selama berbulan-bulan sebelumnya, para nelayan di daerah itu hanya parkir akibat cuaca buruk.

Muhamad Nasir, seorang nelayan tangkap yang bermangkal di TPI Tenau Kupang, secara terpisah mengatakan, hasil tangkapan ikan cakalang oleh kapal-kapal nelayan cakalang di daerahnya meningkat drastis.

"Semua kapal cakalang mulai melaut lagi sudah dua bulan ini, hasil tangkapan kami meningkat drastis, sedikitnya di atas dua ton hingga delapan ton sekali melaut," katanya.

Pemilik sekaligus nahkoda kapal pole and line KM Nurul Hikmah itu mengatakan, semua kapal cakalang dari Kota Kupang yang keluar mendapat hasil tangkapan yang memuaskan.

Kapal-kapal itu, lanjutnya, melaut di perairan selatan Pulau Flores maupun di wilayah barat sekitar Pulau Sabu dan Pulau Rote.
Sekretaris HNSI Nusa Tenggara Timur Wham Wahid Nurdin
 

Pewarta : Aloysius Lewokeda
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024