Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat neraca perdagangan di NTT surplus senilai 3,4 juta dolar AS didorong pertumbuhan ekspor komoditi ke Timor Leste.
"Neraca perdagangan pada September 2022 surplus 3,4 juta dolar AS melanjutkan tren surplus selama 9 bulan berturut-turut," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu, (29/10/2022).
Ia menyampaikan itu berkaitan dengan kinerja sektor perdagangan regional NTT per September 2022.
Secara akumulatif (Januari-Agustus 202), kata dia surplus neraca perdagangan di NTT mencapai sebesar 31,9 juta dolar AS yang didorong meningkatnya ekspor ke Timor Leste pada kuartal III sebesar 2,65 juta dolar AS.
Catur menjelaskan devisa ekspor pada September tumbuh 38,06 persen didorong meningkatnya ekspor komoditi utama yang tumbuh secara kuartal (qtq) yaitu pangan olahan (34,09 persen), furnitur (35,2 persen) dan semen (53,5 persen).
Nilai ekspor terbesar ke Timor Leste berupa pangan olahan mencapai 6,5 juta dolar AS, diikuti furnitur 3,1 juta dolar AS, dan semen 2,03 juta dolar AS.
Sementara itu, devisa impor sampai dengan triwulan III 2022 mencapai 1,53 juta dolar AS didominasi barang berupa bahan baku penolong (share 99,34 persen) dengan asal negara masih didominasi dari Timor Leste.
Sejumlah komoditi impor dari Timor Leste ke NTT yang tumbuh pesat pada kuartal III yaitu kopi (441 persen qtq), sementara impor kopra terkontraksi 81,9 persen (qtq).
"Jadi secara umum neraca perdagangan NTT surplus. Ini cukup baik menunjukkan perekonomian NTT masih terus bertumbuh," katanya.
Ia berharap surplus neraca perdagangan ke depan terus bertumbuh didukung oleh meningkatnya ekspor berbagai komoditi termasuk yang dihasilkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari NTT.
"Neraca perdagangan pada September 2022 surplus 3,4 juta dolar AS melanjutkan tren surplus selama 9 bulan berturut-turut," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Sabtu, (29/10/2022).
Ia menyampaikan itu berkaitan dengan kinerja sektor perdagangan regional NTT per September 2022.
Secara akumulatif (Januari-Agustus 202), kata dia surplus neraca perdagangan di NTT mencapai sebesar 31,9 juta dolar AS yang didorong meningkatnya ekspor ke Timor Leste pada kuartal III sebesar 2,65 juta dolar AS.
Catur menjelaskan devisa ekspor pada September tumbuh 38,06 persen didorong meningkatnya ekspor komoditi utama yang tumbuh secara kuartal (qtq) yaitu pangan olahan (34,09 persen), furnitur (35,2 persen) dan semen (53,5 persen).
Nilai ekspor terbesar ke Timor Leste berupa pangan olahan mencapai 6,5 juta dolar AS, diikuti furnitur 3,1 juta dolar AS, dan semen 2,03 juta dolar AS.
Sementara itu, devisa impor sampai dengan triwulan III 2022 mencapai 1,53 juta dolar AS didominasi barang berupa bahan baku penolong (share 99,34 persen) dengan asal negara masih didominasi dari Timor Leste.
Sejumlah komoditi impor dari Timor Leste ke NTT yang tumbuh pesat pada kuartal III yaitu kopi (441 persen qtq), sementara impor kopra terkontraksi 81,9 persen (qtq).
"Jadi secara umum neraca perdagangan NTT surplus. Ini cukup baik menunjukkan perekonomian NTT masih terus bertumbuh," katanya.
Ia berharap surplus neraca perdagangan ke depan terus bertumbuh didukung oleh meningkatnya ekspor berbagai komoditi termasuk yang dihasilkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari NTT.