Jurnalis dibebaskan dari pungutan ke TNK
Para jurnalis akan dibebaskan dari biaya masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, saat melakukan peliputan di objek wisata langka tersebut.
Labuan Bajo, NTT (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat berjanji akan membebaskan para jurnalis dari biaya masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, saat melakukan peliputan di objek wisata langka tersebut.
"Kalau jurnalis yang masuk dalam kawasan wisata TNK akan saya gratiskan," katanya kepada wartawan saat berada atas kapal wisata KMP Komodo yang sedang melakukan pelayaran perdana di sekitar Labuan Bajo, Sabtu (1/12).
Kapal wisata tersebut merupakan milik PT (Persero) Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk menunjang aktivitas pariwisata di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.
Gubernur Laiskodat mengatakan salah satu syarat bagi jurnalis yang bebas dari biaya masuk ke TNK adalah dengan memberitakan potensi pariwisata di kawasan wisata itu di medianya masing-masing.
Ia mengatakan pemberlakuan gratis masuk TNK itu tidak hanya berlaku bagi jurnalis di dalam negeri, tetapi juga bagi jurnalis mancanegara yang datang dan ingin mengeksplor keindahan alam TNK.
"Gratis masuk ke TNK itu juga berlaku bagi jurnalis dari luar negeri. Asalkan mereka menulis atau membuat artikel tentang keindahan alam TNK," ujar orang nomor satu di NTT itu.
Baca juga: Gubernur NTT tetap naikan harga tiket masuk ke TNK
Sementara itu terkait kenaikan harga tiket masuk bagi wisatawan asing, kata politisi dari Partai NasDem itu tetap akan diberlakukan yakni 500 dolar AS per orang atau setara dengan Rp7 juta.
"Sementara kapal pesiar yang masuk harga tiket masuk per kapal menjadi 50.000 dolar AS atau setara dengan Rp700 juta per kapal," ujarnya.
Namun, kata dia, harga tiket masuk bagi wisatawan domestik ke TNK tiket hanya 100 dolar AS per orang atau setara dengan Rp1,4 juta.
Menurut dia, sudah sewajarnya jika masuk ke kawasan TNK harus dibayar mahal, karena kawasan wisata tersebut memang langka, dan satu-satunya di dunia hanya ada Flores Barat, NTT.
Kawasan wisata TNK dihuni bintang purba Komodo (varanus komodoensis) yang hanya bisa hidup dan menetap di Pulau Komodo dan Rinca.
"Kalau wisatawan yang merasa mahal jangan datang berlibur di TNK," katanya dan tetap optimistis jika TNK tetap dikunjungi wisatawan meski tiket masuknya cukup mahal.
Baca juga: Kenaikan tarif TNK untuk menjaga kelestarian Komodo
"Kalau jurnalis yang masuk dalam kawasan wisata TNK akan saya gratiskan," katanya kepada wartawan saat berada atas kapal wisata KMP Komodo yang sedang melakukan pelayaran perdana di sekitar Labuan Bajo, Sabtu (1/12).
Kapal wisata tersebut merupakan milik PT (Persero) Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk menunjang aktivitas pariwisata di Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo.
Gubernur Laiskodat mengatakan salah satu syarat bagi jurnalis yang bebas dari biaya masuk ke TNK adalah dengan memberitakan potensi pariwisata di kawasan wisata itu di medianya masing-masing.
Ia mengatakan pemberlakuan gratis masuk TNK itu tidak hanya berlaku bagi jurnalis di dalam negeri, tetapi juga bagi jurnalis mancanegara yang datang dan ingin mengeksplor keindahan alam TNK.
"Gratis masuk ke TNK itu juga berlaku bagi jurnalis dari luar negeri. Asalkan mereka menulis atau membuat artikel tentang keindahan alam TNK," ujar orang nomor satu di NTT itu.
Baca juga: Gubernur NTT tetap naikan harga tiket masuk ke TNK
Sementara itu terkait kenaikan harga tiket masuk bagi wisatawan asing, kata politisi dari Partai NasDem itu tetap akan diberlakukan yakni 500 dolar AS per orang atau setara dengan Rp7 juta.
"Sementara kapal pesiar yang masuk harga tiket masuk per kapal menjadi 50.000 dolar AS atau setara dengan Rp700 juta per kapal," ujarnya.
Namun, kata dia, harga tiket masuk bagi wisatawan domestik ke TNK tiket hanya 100 dolar AS per orang atau setara dengan Rp1,4 juta.
Menurut dia, sudah sewajarnya jika masuk ke kawasan TNK harus dibayar mahal, karena kawasan wisata tersebut memang langka, dan satu-satunya di dunia hanya ada Flores Barat, NTT.
Kawasan wisata TNK dihuni bintang purba Komodo (varanus komodoensis) yang hanya bisa hidup dan menetap di Pulau Komodo dan Rinca.
"Kalau wisatawan yang merasa mahal jangan datang berlibur di TNK," katanya dan tetap optimistis jika TNK tetap dikunjungi wisatawan meski tiket masuknya cukup mahal.
Baca juga: Kenaikan tarif TNK untuk menjaga kelestarian Komodo