Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis, 1/12/2022 pagi WIB), berbalik melemah dari keuntungan sesi sebelumnya namun masih tetap bertahan di atas level psikologis 1.750 dolar AS, karena investor bereaksi terhadap pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.759,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.779,00 dolar AS dan terendah di 1.758,21 dolar AS.
Emas berjangka terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.763,70 dolar AS pada Selasa (29/11/2022), setelah tergelincir 13,70 atau 0,78 persen menjadi 1.740,30 dolar AS pada Senin (28/11/2022), dan menguat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.754,00 dolar AS pada Jumat (26/11/2022).
Berbicara di Brookings Institution pada Rabu (30/11/2022), Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bahwa Fed belum selesai menahan inflasi, tetapi laju kenaikan suku bunga dapat melambat segera setelah pertemuan Desember.
Dia mencatat The Fed "belum melihat kemajuan yang jelas dalam memperlambat inflasi," menunjukkan lebih banyak kenaikan suku bunga yang akan datang. Ini memberi tekanan pada emas.
Data ekonomi yang dirilis Rabu (30/11/2022) bervariasi. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen pada kuartal ketiga tahun 2022. Pada kuartal kedua, PDB riil turun 0,6 persen.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ada 10,3 juta pekerjaan yang tersedia pada Oktober, turun dari hampir 10,7 juta pada September.
National Association of Realtors melaporkan bahwa indeks penjualan rumah tertunda (pending home sales) AS turun 4,6 persen menjadi 77,1 pada Oktober, lebih baik dari penurunan 5,0 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.
The Automated Data Processing Inc (ADP). melaporkan bahwa pemberi kerja swasta AS menambahkan 127.000 karyawan ke daftar gaji mereka pada November, turun dari 239.000 karyawan baru pada Oktober dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 190.000 tambahan untuk bulan tersebut.
Institute of Supply Management-Chicago melaporkan bahwa indeks manajer pembelian Chicago turun menjadi 37,2 poin pada November dari 45,20 poin pada Oktober, menandai kontraksi bulan ketiga berturut-turut. Ini juga merupakan pembacaan terendah sejak Mei 2020 dan jauh di bawah perkiraan pasar 47 poin.
Prospek emas masih tetap tidak menentu, mengingat tren inflasi AS jauh di atas target tahunan Fed. Inflasi yang membandel dapat membuat bank sentral memperketat kebijakan moneter lebih lanjut untuk menurunkan harga - sebuah skenario yang negatif untuk emas.
Logam kuning turun tajam tahun ini karena kenaikan suku bunga mendorong peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Emas berakhir 7,3 persen lebih tinggi untuk November, kenaikan bulanan pertama sejak Maret.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 34,5 sen atau 1,61 persen, menjadi ditutup pada 21,781 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 30,70 dolar AS atau 3,04 persen, menjadi ditutup pada 1.039,30 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas menguat ditopang prospek kenaikan suku bunga Fed
Baca juga: Emas tergelincir 13,70 dolar AS
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas tergelincir 3,80 dolar, investor bereaksi terhadap pidato Powell