BMKG: Dua kabupaten di NTT berstatus siaga hujan lebat

id Curah hujan ntt, siaga hujan lebat, cuaca ntt, cuaca ekstrem ntt, bmkg, ntt,Waspadai dua kabupaten di NTT,dua kabupaten

BMKG: Dua kabupaten di NTT berstatus siaga hujan lebat

Ilustrasi - Hujan deras mengguyur wilayah Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Curah hujan di wilayah Nagekeo dan Sumba Barat Daya berstatus siaga hujan lebat yang perli diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologi...
Larantuka (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu Nagekeo dan Sumba Barat Daya agar mewaspadai kondisi curah hujan yang berstatus siaga hujan lebat di kedua daerah itu.

"Curah hujan di wilayah Nagekeo dan Sumba Barat Daya berstatus siaga hujan lebat yang perli diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometerologi," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi dalam keterangan yang diterima di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Jumat, (23/12/2022).

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan prakiraan berbasis dampak hujan lebat di wilayah Nusa Tenggara Timur yang berlaku selama 24-25 Desember.

Dijelaskan ancaman hujan lebat dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir akibat volume air sungai meningkat yang berbahaya bagi aktivitas masyarakat.

Selain itu juga bisa memicu tanah longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah.

Agung mengimbau masyarakat di kedua daerah itu agar berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu keluar rumah saat terjadi hujan lebat jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak.

Bagi masyarakat yang bermukim di wilayah curam atau tebing, kata dia, perlu lebih meningkatkan kesiapsiagaan dan segera mengevakuasi diri ketika terjadi hujan dalam durasi waktu yang lama dengan jarak pandang objek yang terbatas.

Upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air atau got, memangkas pohon yang mudah rapuh perlu dilakukan secara rutin guna meminimalisir dampak kerugian akibat bencana.

"Selain itu juga perlu terus mengikuti informasi perkembangan cuaca untuk memahami ancaman bencana di lingkungan sekitar serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan," katanya.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi hujan deras pada periode Natal dan Tahun Baru

Baca juga: BMKG : Ada bibit siklon tropis muncul di Laut Timor