Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyatakan pola siklonik lemah di wilayah Laut Banda memicu peningkatan hujan di beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Terdapat pola siklonik lemah di sekitar Laut Banda yang turut berpengaruh bagi wilayah di NTT,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Rabu, (8/1).
Ia menjelaskan pola siklonik lemah menyebabkan terjadinya perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di wilayah NTT yang memicu pertumbuhan awan dan peningkatan curah hujan di beberapa wilayah NTT.
Menurut dia, fenomena konvergensi dan konfluensi ini mengakibatkan terjadinya peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di NTT.
Selain itu, kata Sti, hangatnya suhu muka laut juga menandakan adanya potensi penambahan masa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan.
Saat ini suhu muka laut di wilayah NTT umumnya berkisar antara 28 hingga 32 derajat Celsius dengan anomali suhu muka laut berkisar antara minus 0,5 hingga plus 1,5 derajat Celsius.
Adapun suhu udara berkisar dari 18 hingga 33 derajat Celsius dengan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 65 sampai 98 persen.
"BMKG telah mengeluarkan prospek cuaca sepekan di wilayah kepulauan NTT yang berlaku pada 7 hingga 13 Januari 2025," ujar Sti.
Baca juga: BMKG minta daerah pulau Jawa dan NTB antisipasi dampak bibit siklon tropis 97S
Sesuai prospek tersebut, kondisi cuaca di sejumlah wilayah NTT umumnya cerah berawan hingga hujan ringan yang berpotensi hujan sedang hingga lebat.
Baca juga: Siklon 94S picu peningkatan hujan di NTT
Untuk itu Sti meminta masyarakat agar tetap waspada karena kondisi cuaca ini dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Waspada peningkatan hujan di NTT hingga 13 Januari