Banjir landa daerah Takari di Kabupaten Kupang

id banjir kupang,dampak banjir,bencana banjir

Banjir landa daerah Takari di Kabupaten Kupang

Hujan lebat membuat air Sungai Bokong meluap dan membanjiri permukiman warga di Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (3/3/2023). (ANTARA/HO-BPBD Kabupaten Kupang)

...Hujan yang sangat lebat selama dua hari ini menyebabkan air Sungai Bokong meluap dan air banjir merendam kawasan rumah penduduk di Takari Men
Kupang (ANTARA) - Hujan lebat menyebabkan air Sungai Bokong meluap dan membanjiri permukiman warga di wilayah Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Hujan yang sangat lebat selama dua hari ini menyebabkan air Sungai Bokong meluap dan air banjir merendam kawasan rumah penduduk di Takari," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh di Kupang, Jumat, (3/3/2023).

Menurut dia, banjir menyebabkan sekitar 30 rumah warga di lingkungan RT 08 RW 05 Kelurahan Takari tergenang setinggi sekitar 50 cm.

Elfrid mengatakan bahwa air Sungai Bokong juga meluber hingga ke Jalan Timor Raya, mulai dari depan Kantor Kepolisian Sektor Takari hingga Pertamina Takari.

Menurut Elfrid, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang telah berada di lokasi banjir untuk membantu warga yang terdampak bencana.

"Kami berharap apabila kondisi banjir terus bertambah maka sebaiknya warga di Takari mengungsi secara mandiri ke lokasi yang aman, apalagi di sekitar lokasi bencana rawan tanah longsor," katanya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kupang AKBP FX. Irwan Arianto mengatakan bahwa banjir akibat luapan air Sungai Bokong tidak sampai mengganggu lalu lintas kendaraan di jalan lintas Pulau Timor.

Dia menambahkan, aparat Kepolisian Resor Kupang dan Kepolisian Sektor Takari sudah turun membantu warga yang terdampak banjir.

Baca juga: Pelayanan di Puskesmas Naikliu Kabupaten Kupang terhenti akibat dampak banjir
Baca juga: Ayah dan anak di Ende hilang terseret banjir