Kupang (Antara NTT) - Pembangkit listrik dari kapal (marine vessel power plant) Turki berkapasitas 60 MW, Jumat sore, tiba di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT Richard Safkaur mengatakan kapal tersebut akan ditempatkan di sekitar Pelabuhan Bolok, Kota Kupang dan akan dikoneksikan dengan infrastruktur jaringan di darat yang telah disiapkan.
"Pembangkit dari kapal sudah masuk perairan Kupang dengan kapasitas 60 MW dan akan segera memperkuat kelistrikan untuk sistem Kupang dan Pulau Timor," katanya kepada wartawan.
Dia mengatakan, saat ini kapal tersebut sudah berada di Perairan Tenau dan sedang dalam pengurusan dokumen perizinan dan administrasi lainnya sebelum ditempatkan di Bolok.
Pembangkit listrik diari kapal asal Turki tersebut merupakan listrik yang dibeli PLN dengan waktu kontrak selama lima tahun.
"Setelah urusan admnistrasi yang berhubungan dengan kapal selesai baru bergeser ke Bolok untuk dihubungkan ke transmisi yang ada di darat," katanya.
Kapasitas pembangkit kapal tersebut akan ditambah dengan pembangkit dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) IPP Bolok yang akan beroperasi sekitar Maret 2017 dengan kapasitas 16,5 x 2 MW.
"Jadi di tahun 2017 akan ada tambahan daya 90 MW diluar dari beban puncak di Kota Kupang mencapai 75 MW," katanya.
Selanjutnya daya tersebut akan diinterkoneksikan dengan system di Kupang dengan tiga pembangkit utama, PLTU Bolok (13 MW), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 MW) dan Kuanino (10 MW).
"Nantinya akan masuk ke transmisi system di Pulau Timor yang sekarang pasokan listriknya sudah sampai di Soe, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan akhir Desember ini diupayakan sampai di Kefamenanu," katanya.
Richard mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat daya listrik yang ada sehingga ke depan tidak mengalami kendala pasokan listrik untuk masyarakat setempat.
"Ini untuk menjaga ketercukupan daya hingga tahun 2019," demikian Richard Safkaur.