Kupang, (Antara NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menyatakan keberadaan kapal listrik "Marine Vessel Power Plant" dari Turki yang saat ini berada di Bolok, Kupang Barat akan mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini.
"Saat ini dengan datangnya kapal tersebut energi sudah cukup tersedia di Kupang, dan kalau energi sudah tersedia saya percaya nanti akan ada banyak investor yang bisa datang kemari," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa, (20/12).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan kedatangan kapal listrik yang nantinya dapat digunakan untuk membantu masalah kelistrikan di Kupang sampai Atambua di Kabupaten Belu yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.
Orang nomor satu di NTT itu mengaku, kapal listrik yang saat ini berada di Bolok, Kupang itu merupakan janji dari Presiden Joko Widodo pada saat merayakan Natal Nasional 2015 di Kupang.
Pada saat Natal di Kupang, Presiden Joko Widodo mengatakan akan memberi kapal listrik buat masyarakat NTT untuk mengatasi krisis listrik di daerah ini.
"Waktu itu pak Jokowi menjanjikan akan memberikan kepada masyarakat NTT kapal listrik. Dan ini sudah terbukti, dan saat ini kapal itu tengah bersandar di kawasan industri Bolok," tambahnya.
Gubernur NTT sendiri mengaku bahwa kapal tersebut membawa kurang lebih 120 MW daya, namun saat ini yang dipakai hanya 60 MW.
Hal ini dilakukan karena dari pengalaman-pengalaman sebelumnya di Manado, daya sebanyak 60 MW tak mampu melayani seluruh konsumen di daerah itu.
"Oleh karena itu, 120 MW tersebut bagian dari strategi jika memang dalam pelayanannya lebih dari yang ditargetkan" tuturnya.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur Richard Safkaur memastikan bahwa pasokan listrik untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Timor akan semakin memadai mulai 2017.
Pembangkit listrik dari kapal berteknologi canggih dan tanpa berasap itu disewa PLN selama lima tahun untuk memperkuat system kelistrikan di Pulau Timor.