Pertamina target 573 penyalur BBM satu harga pada 2024
Target kami adalah pada tahun 2024 nanti sudah ada 573 penyalur di seluruh Indonesia...
Kupang (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menargetkan sampai dengan 2024 jumlah SPBU yang menyalurkan BBM satu harga di seluruh kawasan yang masuk dalam daerah terdepan, tertinggal dan terluar (3T) di Indonesia mencapai 573 unit penyalur.
“Target kami adalah pada tahun 2024 nanti sudah ada 573 penyalur di seluruh Indonesia,” kata Vice Presiden Retail Fuel Sales PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo di Desa Mandungo, Kecamatan Wawewa Selatan, Sumba Barat Daya (SBD), Kamis, (24/8/2023).
Dia mengatakan hal itu usai meresmikan SPBU BBM satu harga di Desa Mandungo, Kecamatan Wawewa Selatan, Sumba Barat Daya (SBD), bersamaan dengan tujuh SPBU lainnya yang ada di NTT dan juga di Nusa Tenggara Barat.
Rahman mengatakan dari target 573 penyalur BBM satu harga tersebut, kini yang sudah terealisasi ada 451 penyalur atau jika prosentase sudah mencapai 79 persen.
“Sementara yang belum terealisasi mencapai 122 penyalur atau sekitar 21 persen,” katanya.
Lebih lanjut kata dia, bersamaan dengan peresmian di Kabupaten Sumba Barat Daya, terdapat 37 titik penyalur BBM satu harga yang diresmikan di sejumlah lokasi di Indonesia.
Sehingga akhir Agustus ini ada 38 penyalur BBM satu harga yang sudah mulai beroperasi dan diharapkan akan terus bertambah sehingga target yang diharapkan bisa tercapai.
Rahman juga menjelaskan bahwa program BBM satu harga tersebut merupakan upaya dari Pertamina untuk menyalurkan energi secara merata hingga ke pelosok-pelosok wilayah sehingga semua masyarakat bisa merasakannya.
Dia menambahkan bahwa terkait upaya pencegahan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite melalui program BBM satu harga, Pertamina Patra Niaga sendiri tengah mempersiapkan agar program subsidi tepat di Solar bisa juga diterapkan di Pertalite.
Baca juga: Warga di 3T NTT harapkan penambahan SPBU penyaluran BBM satu harga
"Penyalahgunaan BBM subsidi memang menjadi isu di lapangan tetapi akan kami tindak, " ujar dia.
Menanggapi hal tersebut Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menambahkan bahwa regulasi pembatasan penyaluran BBM bersubsidi untuk BBM jenis Solar akan diterapkan juga untuk Pertalite.
Baca juga: Pertamina sebut sudah 32 SPBU BBM satu harga beroperasi di NTT
"Saat ini sedang digodok, sedang dibahas, tetapi nanti akan diterapkan juga, " ujar Saleh.
“Target kami adalah pada tahun 2024 nanti sudah ada 573 penyalur di seluruh Indonesia,” kata Vice Presiden Retail Fuel Sales PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo di Desa Mandungo, Kecamatan Wawewa Selatan, Sumba Barat Daya (SBD), Kamis, (24/8/2023).
Dia mengatakan hal itu usai meresmikan SPBU BBM satu harga di Desa Mandungo, Kecamatan Wawewa Selatan, Sumba Barat Daya (SBD), bersamaan dengan tujuh SPBU lainnya yang ada di NTT dan juga di Nusa Tenggara Barat.
Rahman mengatakan dari target 573 penyalur BBM satu harga tersebut, kini yang sudah terealisasi ada 451 penyalur atau jika prosentase sudah mencapai 79 persen.
“Sementara yang belum terealisasi mencapai 122 penyalur atau sekitar 21 persen,” katanya.
Lebih lanjut kata dia, bersamaan dengan peresmian di Kabupaten Sumba Barat Daya, terdapat 37 titik penyalur BBM satu harga yang diresmikan di sejumlah lokasi di Indonesia.
Sehingga akhir Agustus ini ada 38 penyalur BBM satu harga yang sudah mulai beroperasi dan diharapkan akan terus bertambah sehingga target yang diharapkan bisa tercapai.
Rahman juga menjelaskan bahwa program BBM satu harga tersebut merupakan upaya dari Pertamina untuk menyalurkan energi secara merata hingga ke pelosok-pelosok wilayah sehingga semua masyarakat bisa merasakannya.
Dia menambahkan bahwa terkait upaya pencegahan penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis Pertalite melalui program BBM satu harga, Pertamina Patra Niaga sendiri tengah mempersiapkan agar program subsidi tepat di Solar bisa juga diterapkan di Pertalite.
Baca juga: Warga di 3T NTT harapkan penambahan SPBU penyaluran BBM satu harga
"Penyalahgunaan BBM subsidi memang menjadi isu di lapangan tetapi akan kami tindak, " ujar dia.
Menanggapi hal tersebut Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menambahkan bahwa regulasi pembatasan penyaluran BBM bersubsidi untuk BBM jenis Solar akan diterapkan juga untuk Pertalite.
Baca juga: Pertamina sebut sudah 32 SPBU BBM satu harga beroperasi di NTT
"Saat ini sedang digodok, sedang dibahas, tetapi nanti akan diterapkan juga, " ujar Saleh.