Dermaga Pantai Teddy's Kupang hancur diterjang gelombang
Sebuah dermaga di Pantai Teddy's Kupang yang kini menjadi lokasi jajanan warga hancur diterjang gelombang yang terjadi sejak Rabu (23/1) dan masih terus berlangsung sampai saat ini.
Kupang (ANTARA News NTT) - Sebuah dermaga di Pantai Teddy's Kupang yang kini menjadi lokasi jajanan warga hancur diterjang gelombang yang terjadi sejak Rabu (23/1) dan masih terus berlangsung sampai saat ini.
Anita (35), seorang wanita yang sering menjual jajanan jagung bakar, pisang bakar serta jajanan lainnya ditemui di lokasi itu, Jumat (25/1), mengaku sedih karena lokasi yang biasa digunakan untuk mencari nafkah hancur akibat diterjang gelombang.
"Hancurnya kemarin (Kamis, 24/1) saat gelombang tinggi. Kini saya bingung harus berjualan di mana lagi," katanya.
Anita mengaku sudah berjualan selama kurang lebih lima tahun di tempat itu, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya walaupun keuntungan yang didapatnya sangat kecil.
Dermaga di Teddy's itu dulunya sering dipakai untuk bersandarnya kapal-kapal nelayan. Namun seiring berjalannya waktu lokasinya kini menjadi lokasi jajanan yang menjual jagung bakar, pisang serta roti bakar sambil berwisata menikmati tenggelamnya matahari.
Anita berharap agar pemerintah segera memberikan solusi agar para penjual yang berjualan di daerah itu bisa mendapatkan tempat yang baru. Hasil pantauan Antara menunjukkan bahwa saat air laut pasang, gelombang tinggi terus menghantam seluruh pesisir pantai di Kota Kupang, termasuk dermaga di pantai Teddy's itu.
Kerusakan lain akibat gelombang tinggi tidak hanya terjadi di pesisir pantai Teddy's, tetapi juga di pantai berwarna Oesapa Kupang.
Sejumlah kafe berwarna yang juga menjadi lokasi wisata bagi warga Kota Kupang dan wisatawan dari luar Kupang juga rusak berat.
"Ini sudah hancur dari hari Rabu n(23/1), saat gelombang tinggi," kata Alfons, seorang pedagang yang ditemui saat melintas di pesisir pantai Oesapa itu.
Ia yakin kejadian gelombang tinggi akan kembali terjadi pada Jumat (25/1) saat air laut pasang, dan akan naik sampai ke jalan raya.
Anita (35), seorang wanita yang sering menjual jajanan jagung bakar, pisang bakar serta jajanan lainnya ditemui di lokasi itu, Jumat (25/1), mengaku sedih karena lokasi yang biasa digunakan untuk mencari nafkah hancur akibat diterjang gelombang.
"Hancurnya kemarin (Kamis, 24/1) saat gelombang tinggi. Kini saya bingung harus berjualan di mana lagi," katanya.
Anita mengaku sudah berjualan selama kurang lebih lima tahun di tempat itu, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya walaupun keuntungan yang didapatnya sangat kecil.
Dermaga di Teddy's itu dulunya sering dipakai untuk bersandarnya kapal-kapal nelayan. Namun seiring berjalannya waktu lokasinya kini menjadi lokasi jajanan yang menjual jagung bakar, pisang serta roti bakar sambil berwisata menikmati tenggelamnya matahari.
Anita berharap agar pemerintah segera memberikan solusi agar para penjual yang berjualan di daerah itu bisa mendapatkan tempat yang baru. Hasil pantauan Antara menunjukkan bahwa saat air laut pasang, gelombang tinggi terus menghantam seluruh pesisir pantai di Kota Kupang, termasuk dermaga di pantai Teddy's itu.
Kerusakan lain akibat gelombang tinggi tidak hanya terjadi di pesisir pantai Teddy's, tetapi juga di pantai berwarna Oesapa Kupang.
Sejumlah kafe berwarna yang juga menjadi lokasi wisata bagi warga Kota Kupang dan wisatawan dari luar Kupang juga rusak berat.
"Ini sudah hancur dari hari Rabu n(23/1), saat gelombang tinggi," kata Alfons, seorang pedagang yang ditemui saat melintas di pesisir pantai Oesapa itu.
Ia yakin kejadian gelombang tinggi akan kembali terjadi pada Jumat (25/1) saat air laut pasang, dan akan naik sampai ke jalan raya.