BNPT gelar camping keberagaman cegah radikalisme di sekolah
Lakukan berbagai intervensi untuk meniadakan terorisme karena upaya penanggulangan terorisme bukan hanya dilakukan aparatur tapi butuh kerja sama semua pihak...
Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur menggelar Camping keberagaman 'berkolaborasi untuk damai beragama di sekolah' dalam mencegah adanya paham radikal dan terorisme melalui kampanye damai beragama dan pembuatan video bahan ajar melalui FKPT NTT.
Kegiatan yang diikuti para guru TK hingga SMA/SMK di Kupang itu dibuka Kabag Hukum, Hubungan Masyarakat dan Teknologi Informasi BNPT, Kombes Pol Astuti Idris, di Asrama Haji Kupang seperti dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (11/10/2023).
Ia menyebutkan bahwa Pancasila menjadi dasar negara yang tidak tergantikan.
Diingatkan bahwa terorisme dilatarbelakangi oleh motif ideologi berawal dari intoleransi menjadi radikal dan anti NKRI serta anti Pancasila.
Menurut dia NTT merupakan daerah yang hidup bertoleransi sangat tinggi, namun perkembangan teknologi saat ini berubah dari offline menjadi online sehingga sangat dibutuhkan peran keluarga untuk ikut mengontrol anak-anak.
"Lakukan berbagai intervensi untuk meniadakan terorisme karena upaya penanggulangan terorisme bukan hanya dilakukan aparatur tapi butuh kerja sama semua pihak. Kami berharap guru dan orang tua harus bisa mempengaruhi anak-anak untuk hidup bertoleransi sejak dini," ujarnya di hadapan 50 peserta.
Dia mengatakan guru memiliki peranan penting melakukan literasi media bagi para siswa di lembaga pendidikan sehingga BNPT mendorong simpul-simpul pendidikan menjadi agen perdamaian dan bisa melawan terorisme.
Ketua FKPT NTT, Yohanes Oktavianus, MM pada kesempatan tersebut menyebutkan bahwa guru sebagai pemegang kendali perlu untuk mengarahkan anak-anai agar tidak murtad dan tidak berkhianat pada pancasila.
Menurut dia salah satu upaya pencegahan dilakukan FKPT NTT adalah dengan camping keberagaman yang merupakan metode dan model pendidikan keberagaman karena agama rawan pada radikalisme sehingga perlu pencegahan.
Baca juga: Polres Kupang gelar operasi Bina Turangga cegah radikal
Menurut dia di wilayah NTT masih relatif aman tetapi jika tidak memproteksi diri maka sangat rawan dipengaruhi untuk itu anak-anak perlu dididik agar memiliki wawasan kebangsaan karena salah mendidik maka akan berdampak buruk.
Baca juga: Pemerintah harus mencegah radikal pasif
"Camping sasarannya adalah sekolah sehingga hasilnya harus memberi dampak," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT gelar camping keberagaman di NTT cegah radikalisme di sekolah
Kegiatan yang diikuti para guru TK hingga SMA/SMK di Kupang itu dibuka Kabag Hukum, Hubungan Masyarakat dan Teknologi Informasi BNPT, Kombes Pol Astuti Idris, di Asrama Haji Kupang seperti dalam keterangan yang diterima di Kupang, Rabu, (11/10/2023).
Ia menyebutkan bahwa Pancasila menjadi dasar negara yang tidak tergantikan.
Diingatkan bahwa terorisme dilatarbelakangi oleh motif ideologi berawal dari intoleransi menjadi radikal dan anti NKRI serta anti Pancasila.
Menurut dia NTT merupakan daerah yang hidup bertoleransi sangat tinggi, namun perkembangan teknologi saat ini berubah dari offline menjadi online sehingga sangat dibutuhkan peran keluarga untuk ikut mengontrol anak-anak.
"Lakukan berbagai intervensi untuk meniadakan terorisme karena upaya penanggulangan terorisme bukan hanya dilakukan aparatur tapi butuh kerja sama semua pihak. Kami berharap guru dan orang tua harus bisa mempengaruhi anak-anak untuk hidup bertoleransi sejak dini," ujarnya di hadapan 50 peserta.
Dia mengatakan guru memiliki peranan penting melakukan literasi media bagi para siswa di lembaga pendidikan sehingga BNPT mendorong simpul-simpul pendidikan menjadi agen perdamaian dan bisa melawan terorisme.
Ketua FKPT NTT, Yohanes Oktavianus, MM pada kesempatan tersebut menyebutkan bahwa guru sebagai pemegang kendali perlu untuk mengarahkan anak-anai agar tidak murtad dan tidak berkhianat pada pancasila.
Menurut dia salah satu upaya pencegahan dilakukan FKPT NTT adalah dengan camping keberagaman yang merupakan metode dan model pendidikan keberagaman karena agama rawan pada radikalisme sehingga perlu pencegahan.
Baca juga: Polres Kupang gelar operasi Bina Turangga cegah radikal
Menurut dia di wilayah NTT masih relatif aman tetapi jika tidak memproteksi diri maka sangat rawan dipengaruhi untuk itu anak-anak perlu dididik agar memiliki wawasan kebangsaan karena salah mendidik maka akan berdampak buruk.
Baca juga: Pemerintah harus mencegah radikal pasif
"Camping sasarannya adalah sekolah sehingga hasilnya harus memberi dampak," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPT gelar camping keberagaman di NTT cegah radikalisme di sekolah