Sukoharjo, Jawa Tengah (ANTARA) -
Diketahui, stok beras komersial Bulog sebanyak 200 ribu ton dikucurkan langsung ke penggilingan padi secara nasional.
Langkah itu melengkapi upaya-upaya intervensi pemerintah yang telah digencarkan selama ini demi percepatan penurunan harga beras yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Jadi perintah Bapak Presiden Joko Widodo ke saya adalah membentuk ekosistem pangan dengan menghubungkan end to end. Mulai dari kementerian, lembaga, asosiasi, swasta, BUMN, sampai pihak di pasca panen seperti penggilingan padi. Semuanya bahu membahu utamanya untuk penguatan stok dan kestabilan harga di pasar," ujar Arief di Surakarta, Senin (23/10).
Berdasarkan Panel Harga Pangan yang dikelola Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras medium di pasaran kembali menggambarkan kondisi yang semakin kondusif.
Terpantau harga beras medium per 23 Oktober tercatat Rp13.190 per kg. Terdapat penurunan 30 poin dibandingkan harga beras sejenis di 1 Oktober yang berada di Rp13.220 per kg.
Sedangkan harga beras medium IR-III di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) kembali mencatatkan adanya depresiasi.
Terpantau pada 20 Oktober harga beras di PIBC tercatat Rp10.996 per kilogram atau mengalami penurunan secara gradual dibandingkan harga 1 Oktober yang berada di Rp11.331 per kilogram.
Baca juga: Perum Bulog ungkap penyimpangan distribusi beras
Baca juga: Kementan siapkan penghargaan untuk daerah berproduksi beras tinggi