Stok Darah Masih Cukup di NTT

id PMI

Stok Darah Masih Cukup di NTT

Kepala Unit Transfusi Darah PMI NTT dr Samson Ehe Teron

Stok darah tersebut selain tersimpan di unit transfusi darah, juga sebagiannya sudah didistribusikan ke RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang serta RSU Siloam.
Kupang (Antara NTT) - Stok darah yang tersedia di unit transfusi darah Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasien selama lima hari ke depan.

Kepala Unit Transfusi Darah PMI NTT dr Samson Ehe Teron di Kupang, Sabtu, mengatakan stok darah tersebut selain tersimpan di unit transfusi darah, juga sebagiannya sudah didistribusikan ke RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang serta RSU Siloam.

Jumlah stok darah yang masih tersimpan di unit transfusi darah terdiri dari golongan darah A berjumlah empat kantung, AB satu kantung, B 100 kantung dan golongan O sebanyak 269 kantung.

Sementara yang sudah didistribusikan ke RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang sebanyak 12 kantung untuk golongan darah A, golongan darah B berjumlah 26 kantung, AB empat kantung dan golongan darah O berjumlah 17 kantung.

Untuk RSU Siloam Kupang tercatat sebanyak 38 kantung yang terdiri atas golongan darah A berjumlah delapan kantung, golongan B berjumlah 11 kantung, AB satu kantung dan golongan darah O berjumlah delapan kantung.

"Dari sisi jumlah dan kebutuhan, golongan darah AB masih sangat kurang jika dibanding golongan darah lainnya," ujarnya.

Untuk mengatasi kekurangan stok dari jumlah kebutuhan yang tersedia, biasanya PMI meminta bantuan pendonor yang sudah menjadi relawan datang memberikan darahnya sewaktu-waktu dibutuhkan.

Menurut Samson, golongan darah O yang paling banyak dibutuh, menyusul golongan darah B, A dan AB.

Ia menambahkan pihaknya juga sudah memiliki mesin donor apheresis yang diharapkan mampu mendapatkan trombosit darah dari pendonor untuk selanjutnya didistribusi kepada para pasien yang membutuhkan.

"Alat ini sangat menolong dan lebih praktis untuk mendapatkan pemenuhan trombosit bagi para pasien," katanya.

Sejak pemanfaatan peralatan tersebut pada April 2016, hingga saat ini sudah ada 34 pendonor yang menggunakannya.

Meskipun lebih bagus namun sangat membutuhkan waktu yang lama antara 90 menit sampai 120 menit untuk mendapatkan dua kantung berukuran masing-masing 600 cc.

Dia berharap akan ada peralihan dari pendonor unuk memanfaatkan mesin ini demi ketersediaan darah dan kesehatan pendonor itu.