Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Daerah (Pemda) Manggarai Barat membentuk satuan tugas (satgas) yang terdiri dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menangani biaya kuliner di Kampung Ujung Labuan Bajo yang dinilai mahal dan viral di media sosial (medsos).
"Besok kerja termasuk action plan, lalu OPD (organisasi perangkat daerah) siapkan data," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng di Labuan Bajo, Senin, (3/6/2024).
Ia menjelaskan rapat internal pemerintah daerah hingga rapat bersama unsur Forkopimda Manggarai Barat telah dilakukan hingga Senin siang.
Dalam rapat tersebut, lanjut dia, para pedagang kuliner Kampung Ujung diwajibkan menyertakan harga setiap menu makanan dan minuman serta menyediakan timbangan digital untuk mengetahui berat ikan yang ingin dibeli konsumen. Hal ini diawasi oleh Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan UMKM Manggarai Barat.
"Jadi kalau orang tunjuk saya mau makan yang ini, ini diambil ditimbang," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan satuan tugas yang nantinya disahkan melalui surat keputusan Bupati Manggarai Barat tidak hanya menyikapi biaya kuliner yang mahal, namun akan membahas dan menyikapi persoalan lainnya seperti mahalnya harga tiket pesawat, hotel, penginapan, kosan, penyewaan kendaraan bermotor dan penyewaan kapal wisata.
Hal tersebut dilakukan, lanjut dia, karena Labuan Bajo sebagai kota wisata selama ini dinilai terkesan mahal oleh wisatawan dan warga dari luar yang menetap di Labuan Bajo.
"Sehingga kesan mahal itu tidak ada, Labuan Bajo akan jadi internasional bandaranya, orang tidak akan segan datang karena kita sudah benahi, walaupun tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, jadi semua akan diurus oleh satgas," katanya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai itu juga menjelaskan, unsur instansi dan lembaga dalam satgas akan melakukan kajian terkait faktor penyebab mahalnya kuliner, tiket pesawat, hotel, penginapan, kosan, penyewaan kendaraan bermotor dan penyewaan kapal wisata.
Baca juga: Pemda Mabar-Penertibkan pedagang pasar untuk kenyamanan wisatawan
"Hal-hal yang dirasa bahwa mencap Labuan Bajo mahal, wisatawan rasa mahal ke sini, lalu orang yang menetap di sini kosan semua mahal nanti akan dikaji dengan baik, prinsipnya pemerintah membuat kebijakan tapi satu pihak merugikan kita punya orang sendiri, kita tidak ingin seperti itu, jadi ingin semua berjalan dengan baik," katanya.