Kapolda sebut turnamen mancing mampu tingkatkan perekonomian
Seperti yang disampaikan oleh panitia tadi bahwa sampai jumpa di turnamen berikutnya, maka nanti akan dilanjutkan dengan kriteria-kriteria yang lebih bagus lagi...
Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan bahwa turnamen mancing di Kota Kupang akan kembali digelar guna meningkatkan kunjungan wisatawan dan peningkatan ekonomi di ibu Kota provinsi NTT itu.
‘Seperti yang disampaikan oleh panitia tadi bahwa sampai jumpa di turnamen berikutnya, maka nanti akan dilanjutkan dengan kriteria-kriteria yang lebih bagus lagi,” katanya kepada wartawan di Kupang, Minggu, (29/9).sore.
Hal ini disampaikan usai menutup acara turnamen mancing Kapolda NTT 2024 yang memperebutkan uang tunai sebesar Rp249 juta dalam rangka HUT ke 78 Polri.
Orang nomor satu di Mapolda NTT itu mengatakan bahwa turnamen tersebut baru digelar karena pada Juli hingga Agustus lalu cuaca sedang buruk-buruknya, sehingga baru bisa terlaksana pada akhir September ini dengan melihat situasi cuaca di perairan NTT.
Kapolda NTT menilai bahwa pelaksanaan turnamen itu tentunya memberikan dampak positif bagi sektor wisata bahari dan juga ekonomi di Kota Kupang sendiri.
Pasalnya di turnamen pertama ini ada 345 pemancing dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir dan meramaikan turnamen tersebut, baik dari Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa serta Sulawesi.
“Tentunya dampaknya ada karena kamar hotel-hotel di Kota Kupang pasti terisi semua dan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian di NTT khususnya di Kota Kupang,” ujar dia.
Tak hanya itu para pemancing yang datang juga menyewa kapal, tentunya nelayan-nelayan yang memiliki kapal juga sangat terbantu.
Dia mengatakan bahwa dari hasil mancing yang diikuti oleh 345 pemancing dengan 74 komunitas pemancing itu secara keseluruhan berhasil menangkap 110 ikan.
Selain itu pemenang dalam turnamen tersebut juara I berhasil menangkap ikan kerapu sebesar 38 kilogram, juara dua ikan Ruby Snapper dengan berat 36 kilogram, sementara juara tiga berhasil mendapatkan ikan tuna dengan berat 22 kilogram.
Kapolda NTT menilai dengan banyaknya ikan yang didapat di wilayah perairan pulau Timor dan sekitarnya menunjukkan NTT memiliki banyak ikan yang bagus.
Karena itu dia mengajak semua pihak khususnya nelayan untuk tidak menangkap ikan dengan cara membom ikan, karena hal itu tentu akan merusak ekosistem laut dan akan mengganggu tumbuh kembang ikan.
Baca juga: 345 pemancing ramaikan turnamen mancing rebut Rp245 juta
Baca juga: TI Mabar gelar turnamen taekwondo jaring bibit berprestasi
‘Seperti yang disampaikan oleh panitia tadi bahwa sampai jumpa di turnamen berikutnya, maka nanti akan dilanjutkan dengan kriteria-kriteria yang lebih bagus lagi,” katanya kepada wartawan di Kupang, Minggu, (29/9).sore.
Hal ini disampaikan usai menutup acara turnamen mancing Kapolda NTT 2024 yang memperebutkan uang tunai sebesar Rp249 juta dalam rangka HUT ke 78 Polri.
Orang nomor satu di Mapolda NTT itu mengatakan bahwa turnamen tersebut baru digelar karena pada Juli hingga Agustus lalu cuaca sedang buruk-buruknya, sehingga baru bisa terlaksana pada akhir September ini dengan melihat situasi cuaca di perairan NTT.
Kapolda NTT menilai bahwa pelaksanaan turnamen itu tentunya memberikan dampak positif bagi sektor wisata bahari dan juga ekonomi di Kota Kupang sendiri.
Pasalnya di turnamen pertama ini ada 345 pemancing dari berbagai provinsi di Indonesia yang hadir dan meramaikan turnamen tersebut, baik dari Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa serta Sulawesi.
“Tentunya dampaknya ada karena kamar hotel-hotel di Kota Kupang pasti terisi semua dan ini memberikan dampak positif bagi perekonomian di NTT khususnya di Kota Kupang,” ujar dia.
Tak hanya itu para pemancing yang datang juga menyewa kapal, tentunya nelayan-nelayan yang memiliki kapal juga sangat terbantu.
Dia mengatakan bahwa dari hasil mancing yang diikuti oleh 345 pemancing dengan 74 komunitas pemancing itu secara keseluruhan berhasil menangkap 110 ikan.
Selain itu pemenang dalam turnamen tersebut juara I berhasil menangkap ikan kerapu sebesar 38 kilogram, juara dua ikan Ruby Snapper dengan berat 36 kilogram, sementara juara tiga berhasil mendapatkan ikan tuna dengan berat 22 kilogram.
Kapolda NTT menilai dengan banyaknya ikan yang didapat di wilayah perairan pulau Timor dan sekitarnya menunjukkan NTT memiliki banyak ikan yang bagus.
Karena itu dia mengajak semua pihak khususnya nelayan untuk tidak menangkap ikan dengan cara membom ikan, karena hal itu tentu akan merusak ekosistem laut dan akan mengganggu tumbuh kembang ikan.
Baca juga: 345 pemancing ramaikan turnamen mancing rebut Rp245 juta
Baca juga: TI Mabar gelar turnamen taekwondo jaring bibit berprestasi