"Mesin pompa air ini dibagikan ke 90 kelompok tani, paling banyak di Kecamatan Komodo dan Boleng lalu di Kecamatan Mbeliling, Sano Nggoang, Macang Pacar, Lembor dan Lembor Selatan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Manggarai Barat Laurensius Halu di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (2/10).
Selain membantu petani, bantuan yang berasal dari Kementerian Pertanian RI tersebut dilakukan untuk perluasan areal tanam dan peningkatan Indeks pertanaman di daerah itu.
Pemerintah daerah, kata dia, juga telah menyalurkan sebanyak 14 traktor roda dua bagi 14 kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Boleng, Lembor, Lembor Selatan, Sano Nggoang dan Mbeliling.
Ia berharap debit air di sumber mata air dan sungai yang berdekatan dengan sawah para petani tidak mengalami penurunan sehingga dapat membantu petani meningkatkan produksi padi.
"Pemanfaatan pompa, irigasi perpompaan termasuk irigasi perpipaan yang bersumber dari pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTT juga sangat membantu, pada tahun 2021 lalu untuk produktivitas kita masuk 5,1 ton per hektar sawah dan pada musim tanam Oktober-Maret ini 5,5 hingga 5,6 ton per hektare sawah sehingga ada peningkatan," katanya.
Ia berharap agar para petani dapat memanfaatkan dengan baik bantuan alat pertanian yang diberikan pemerintah sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian dan membantu ekonomi masyarakat.
Baca juga: Disnakkeswan Mabar minta peternak tidak jual sapi bantuan
Sementara itu, Laurensius juga menjelaskan luas lahan baku sawah (LBS) di Kabupaten Manggarai Barat 16.892,47 hektare dan tersebar di Daerah Irigasi (DI) Lembor 3.085,2 hektare atau 18,26 persen, irigasi Terang di Kecamatan Boleng seluas 2.573,54 hektare atau 15,23 persen dan Irigasi Nggorang di Kecamatan Komodo seluas 1.669,47 hektare atau 9,88 persen.
Baca juga: BMKG imbau warga dua kecamatan di Mabar waspadai potensi hujan
"Luas LBS lainnya persentase kecil dan tersebar di beberapa kecamatan di Manggarai Barat," katanya.*