Dispar Mabar tingkatkan kompetensi pokdarwis kelola homestay

id Dispar Manggarai Barat, Disparekrafbud Manggarai Barat, Labuan Bajo, pokdarwis, homestay

Dispar Mabar tingkatkan kompetensi pokdarwis kelola homestay

Suasana pelatihan paket wisata, promosi dan pemasaran, pengelolaan homestay dan manajemen keuangan desa wisata di Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

...Ini merupakan komitmen kami yang serius untuk menata desa wisata, kata Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefanus Jemsifori dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (13/12)

Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekratbud) Kabupaten Manggarai Barat meningkatkan kompetensi pengelolaan homestay bagi kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Desa Wisata Wae Lolos melalui pelatihan paket wisata, promosi dan pemasaran, penatalayanan homestay dan manajemen keuangan desa wisata.

"Ini merupakan komitmen kami yang serius untuk menata desa wisata," kata Kepala Disparekrafbud Manggarai Barat Stefanus Jemsifori dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Jumat, (13/12).

Ia menambahkan pelatihan itu merupakan lanjutan program Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata (Fasmadewi) yang dicanangkan selama 10 bulan di dua desa wisata yakni Desa Wisata Wae Lolos dan Desa Siru sejak Maret 2024 lalu.

Pemerintah daerah, lanjut dia, terus berkolaborasi dengan stakeholders untuk pengembangan desa wisata demi kesejahteraan masyarakat. Substansi kegiatan itu merupakan wujud komitmen pemerintah untuk terus mendukung pengembangan desa wisata Wae Lolos melalui program Fasmadewi.

Komitmen ini sejalan dengan penetapan status Kota Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas (DPSP). Pariwisata di Manggarai Barat tidak hanya di laut tetapi juga potensi wisata alam dan wisata budaya juga harus dikelola dengan serius oleh pemerintah daerah.

"Tahun ini kami laksanakan program Fasmadewi di dua desa wisata dan menyeleksi dua dari ratusan orang menjadi fasilitator untuk membantu kami dalam merencanakan dan mendampingi masyarakat desa wisata," ujarnya.

Stefanus juga berharap kegiatan itu bermanfaat bagi peserta untuk berbagi pengalaman dari para narasumber yang berkompeten. Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada narasumber dari Poltek eLBajo Commodus yang telah membantu pemerintah dalam pengembangan pariwisata di daerah itu.

"Saya tidak ragu lagi dengan Desa Wisata Wae Lolos, tentu kondisi ini tidak kita dapatkan serta merta kalau tidak ada komitmen, konsistensi dan kerja keras pokdarwis dan seluruh masyarakat yang dengan cara sendiri mempromosikan Desa Wae Lolos," katanya.

Sementara itu, narasumber pengelolaan homestay Margareta Bekti mengatakan modal dasar dalam pengelolaan homestay sesungguhnya adalah kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat desa wisata.

Ia menambahkan komitmen bersama warga desa untuk membangun pariwisata di desa juga sangat mendukung peningkatan dan kualitas pariwisata di Desa Wisata Wae Lolos.

"Modal sesungguhnya dalam pengelolaan homestay adalah rumah warga yang hendak kita karyakan untuk wisatawan, selain itu adalah kearifan lokal dan adat istiadat kita," katanya.

Baca juga: Pokdarwis Desa Siru dapat pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi

Baca juga: BPOLBF dorong peningkatan kapasitas pokdarwis kelola wisata mangrove