Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung

id Pasola

Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat saat berkunjung ke Kampung Adat Weiwuang tempat lahirnya Sang Legenda Pasola Ubu Dulla dan Saudaranya Yegi Waikareri dan Ngongu Taumatufu di Wanokaka. (ANTARA Foto/Kornelis Kaha).

"Kalau kita atur dengan baik, saya yakin pelaksanaan Pasola pada tahun 2020 akan dihadiri sekitar 5.000 orang, termasuk di antaranya wisatawan lokal dan mancanegara," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Weetabula (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menyatakan optimistis bahwa Festival Pasola 2020 akan dihadiri sekitar 5.000 pengunjung serta ratusan wisatawan lokal dan mancanegara karena akan dilakukan napak tilas tentang awal mula Pasola.

"Kalau kita atur dengan baik, saya yakin pelaksanaan Pasola pada tahun 2020 akan dihadiri sekitar 5.000 orang, termasuk di antaranya wisatawan lokal dan mancanegara," katanya kepada Antara di Weetabula, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, Rabu (27/2).

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan rencana pelaksanaan Napak Tilas Pasola yang akan menceritakan awal mula mengapa sehingga ada Pasola serta hubungannya dengan Nyale yang dilakukan oleh masyarakat Sumba dengan kepercayaan Merapu di pinggir pantai untuk menyambut Pasola.

Ia mengatakan saat Pasola digelar di Wanokaka pada Selasa (26/2), jumlah pengunjung yang menyaksikan atraksi Pasola itu mencapai 1.000-an orang ditambah dengan puluhan wisatawan asing dan lokal.

Menurut dia pelaksaan atraksi Pasola harus dilakukan dengan baik, sehingga orang tidak hanya melihat bahwa hanya atraksi saling melempar kayu sambil menunggang kuda.

"Tetapi atrasik Pasola harus dibarengi dengan ceritanya yang manarik sehingga wisatawan yang datang tahu artinya mengapa sehingga ada Pasola," tuturnya.

Baca juga: Akan digelar napak tilas Pasola di Sumba Barat

Ia menambahkan saat ini cerita tentang munculnya Pasola masih simpang siur, artinya belum ada kejelasan dan alur cerita yang masuk diakal tentang mengapa ada Pasola dan mengapa ada ritual memanggil Nyale.

"Saya mau ini diatur dengan baik. Dibuatkan narasinya dengan baik, cerita yang masuk akal agar orang juga tahu, khususnya generasi muda dan wisatawan dari luar negeri," katanya menambahkan.

Selain itu keamanan saat Pasola juga harus diatur, sehingga warga yang menonton dan wartawan yang meliput juga merasa aman dan nyaman.

"Saat menyaksikan Pasola di Wanokaka, saya melihat sistem keamanannya belum diatur dengan baik, sehingga terkadang banyak kayu yang dilempar pemain Pasola nyasar ke penonton," demikian Gubernur Viktor Laiskodat.

Baca juga: Ratusan kuda ramaikan Festival Pasola di Sumba Barat
Baca juga: Pasola Wanokaka saat ini merupakan yang terlama