Gubernur tetapkan Pasola sebagai agenda pariwisata tahunan
"Kita akan atur secara baik agar festival Pasola di Pulau Sumba bisa dijual sehingga masuk dalam agenda pariwisata tahunan NTT serta nasional," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat menetapkan Pasola yang akan dibarengi dengan Napak Tilas di Pulau Sumba, menjadi festival tahunan untuk menghidupkan sektor pariwisata di daerah ini.
"Kita akan atur secara baik agar festival Pasola di Pulau Sumba bisa dijual sehingga masuk dalam agenda pariwisata tahunan NTT serta nasional," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (1/3).
Gubernur Laiskodat menginginkan agar kegiatan Pasola dilakukan secara terjadwal. Artinya disusun secara baik sehingga menghasilkan cerita yang menarik bagi wisatawan yang menyaksikan.
Selama ini, kata dia, pelaksaan Pasola dilakukan setiap kabupaten di Pulau Sumba secara berbeda tanpa diatur waktunya dengan baik.
"Oleh karena itu untuk tahun depan saya ingin agar pelaksaan Pasola itu dilalukan di satu titik saja. Jadi tidak ada yang buat pasola di Kodi, kemudian di Lamboya, Wanokaka sendiri dan lainnya. Semuanya harus disatukan sehingga menjadi cerita yang menarik," katanya menegaskan.
Menurut dia, budaya Pasola adalah budaya tua yang hingga kini masih terus dijaga dan dirawat dengan baik oleh masyarakat di Pulau Sumba.
Baca juga: Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung
"Kami orang Helong tidak punya budaya seperti itu lagi. Tapi NTT patut berbangga karena orang Kodi, orang Lamboya dan Wanokaka punya sejarah tua tentang Pasola," katanya.
Ia menambahkan, dengan festival tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang hebat di beberapa tempat yang menjadi lokasi kegiatan festival Pasola dimaksud.
"Saya sudah minta Bupati Sumba Barat dan Sumba Barat Daya untuk bertemu dan membahas soal itu, agar Pasola tahun depan berjalan lancar dengan napak tilasnya," katanya.
Baca juga: Pasola Wanokaka saat ini merupakan yang terlama
Baca juga: Akan digelar napak tilas Pasola di Sumba Barat
"Kita akan atur secara baik agar festival Pasola di Pulau Sumba bisa dijual sehingga masuk dalam agenda pariwisata tahunan NTT serta nasional," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat (1/3).
Gubernur Laiskodat menginginkan agar kegiatan Pasola dilakukan secara terjadwal. Artinya disusun secara baik sehingga menghasilkan cerita yang menarik bagi wisatawan yang menyaksikan.
Selama ini, kata dia, pelaksaan Pasola dilakukan setiap kabupaten di Pulau Sumba secara berbeda tanpa diatur waktunya dengan baik.
"Oleh karena itu untuk tahun depan saya ingin agar pelaksaan Pasola itu dilalukan di satu titik saja. Jadi tidak ada yang buat pasola di Kodi, kemudian di Lamboya, Wanokaka sendiri dan lainnya. Semuanya harus disatukan sehingga menjadi cerita yang menarik," katanya menegaskan.
Menurut dia, budaya Pasola adalah budaya tua yang hingga kini masih terus dijaga dan dirawat dengan baik oleh masyarakat di Pulau Sumba.
Baca juga: Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung
"Kami orang Helong tidak punya budaya seperti itu lagi. Tapi NTT patut berbangga karena orang Kodi, orang Lamboya dan Wanokaka punya sejarah tua tentang Pasola," katanya.
Ia menambahkan, dengan festival tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang hebat di beberapa tempat yang menjadi lokasi kegiatan festival Pasola dimaksud.
"Saya sudah minta Bupati Sumba Barat dan Sumba Barat Daya untuk bertemu dan membahas soal itu, agar Pasola tahun depan berjalan lancar dengan napak tilasnya," katanya.
Baca juga: Pasola Wanokaka saat ini merupakan yang terlama
Baca juga: Akan digelar napak tilas Pasola di Sumba Barat