Narasi Pasola Sumba masih dibahas
Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya masih membahas penyatuan narasi tentang Pasola untuk Napak Tilas Pasola yang direncanakan akan berlangsung tahun depan.
Kupang (ANTARA News NTT) - Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya masih membahas penyatuan narasi tentang Pasola untuk Napak Tilas Pasola yang direncanakan akan berlangsung tahun depan.
Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Senin (4/3) mengatakan bahwa pihaknya memang sepakat dengan ide brilian dari gubernur NTT untuk menggelar napak tilas pasola tersebut.
"Gubernur NTT mempunyai ide yang brilian. Ini tentu adalah salah satu bentuk perhatian dari gubernur NTT untuk tetap menjaga budaya masyarakat Sumba," katanya.
Namun, kata dia, perumusan narasi soal napak tilas pasola itu tidak terjadi begitu saja, karena tentu akan ada pembahasan dengan pemerintah Kabupaten SBD dan tokoh adat setempat.
Ia mengatakan bahwa saat pertemuan dengan Bupati Sumba Barat Daya beberapa waktu lalu pascausulan gubernur NTT pihaknya langsung lakukan pertemuan untuk membahas soal narasi tentang awal mula munculnya Pasola tersebut.
"Tetapi sepertinya perlu waktu lama, walaupun ada kemiripan cerita soal Pasola tetapi ada juga cerita lain tentang awal mula munculnya pasola itu sendiri," ujarnya.
Baca juga: Akan digelar napak tilas Pasola di Sumba Barat
Ia juga mengaku sudah berbicara dengan kepala dinas Sumba Barat untuk pembuatan narasi yang diusulkan oleh gubernur Viktor Laiskodat itu.
Sementara itu Bupati Sumba Barat Daya Markus DT mengatakan dirinya menyambut positif usulan gubernur NTT itu.
"Otomatis jika itu berhasil dijalankan tentu selama satu pekan, Pulau Sumba ini akan ramai dikunjugi oleh wisatawan," katanya.
Soal narasi, kata dia, sedang dibicarakan dengan para tetua adat di daerah itu, sehingga bisa disatukan dengan Sumba Barat.
Sebelumnya Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menginginkan agar kisah tentang tradisi Pasola dan Nyale itu dikisahkan dalam bentuk narasi yang bagus.
"Saya ingin cerita soal Pasola dan Nyale ini dijadikan sebuah narasi. Kemudian kita satukan dalam bentuk Napak Tilas Pasola," kata Laiskodat.
Gubernur NTT yakin jika hal itu dapat dilaksanakan dengan baik, akan ada ribuan wisatawan yang datang ke Sumba untuk menonton kebolehan orang melempar lembing kepada lawannya saat sedang menunggang kuda.
Baca juga: Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung
Baca juga: Gubernur tetapkan Pasola sebagai agenda pariwisata tahunan
Bupati Sumba Barat Agustinus Niga Dapawole kepada Antara saat dihubungi dari Kupang, Senin (4/3) mengatakan bahwa pihaknya memang sepakat dengan ide brilian dari gubernur NTT untuk menggelar napak tilas pasola tersebut.
"Gubernur NTT mempunyai ide yang brilian. Ini tentu adalah salah satu bentuk perhatian dari gubernur NTT untuk tetap menjaga budaya masyarakat Sumba," katanya.
Namun, kata dia, perumusan narasi soal napak tilas pasola itu tidak terjadi begitu saja, karena tentu akan ada pembahasan dengan pemerintah Kabupaten SBD dan tokoh adat setempat.
Ia mengatakan bahwa saat pertemuan dengan Bupati Sumba Barat Daya beberapa waktu lalu pascausulan gubernur NTT pihaknya langsung lakukan pertemuan untuk membahas soal narasi tentang awal mula munculnya Pasola tersebut.
"Tetapi sepertinya perlu waktu lama, walaupun ada kemiripan cerita soal Pasola tetapi ada juga cerita lain tentang awal mula munculnya pasola itu sendiri," ujarnya.
Baca juga: Akan digelar napak tilas Pasola di Sumba Barat
Ia juga mengaku sudah berbicara dengan kepala dinas Sumba Barat untuk pembuatan narasi yang diusulkan oleh gubernur Viktor Laiskodat itu.
Sementara itu Bupati Sumba Barat Daya Markus DT mengatakan dirinya menyambut positif usulan gubernur NTT itu.
"Otomatis jika itu berhasil dijalankan tentu selama satu pekan, Pulau Sumba ini akan ramai dikunjugi oleh wisatawan," katanya.
Soal narasi, kata dia, sedang dibicarakan dengan para tetua adat di daerah itu, sehingga bisa disatukan dengan Sumba Barat.
Sebelumnya Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menginginkan agar kisah tentang tradisi Pasola dan Nyale itu dikisahkan dalam bentuk narasi yang bagus.
"Saya ingin cerita soal Pasola dan Nyale ini dijadikan sebuah narasi. Kemudian kita satukan dalam bentuk Napak Tilas Pasola," kata Laiskodat.
Gubernur NTT yakin jika hal itu dapat dilaksanakan dengan baik, akan ada ribuan wisatawan yang datang ke Sumba untuk menonton kebolehan orang melempar lembing kepada lawannya saat sedang menunggang kuda.
Baca juga: Gubernur optimistis Pasola 2020 akan dihadiri 5.000 pengunjung
Baca juga: Gubernur tetapkan Pasola sebagai agenda pariwisata tahunan