Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan simulasi Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi masyarakat di Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Labuan Bajo.
"Kami memulai dari Puskesmas Labuan Bajo yang kami anggap siap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Ojo dihubungi di Labuan Bajo, Kamis.
Ia mengatakan dalam simulasi tersebut Puskesmas Labuan Bajo melayani sebanyak 22 orang dengan rincian usia 1-6 tahun sebanyak lima orang, usia dewasa 18-59 tahun sebanyak 18 orang dan lansia di atas 60 tahun sebanyak satu orang.
"Waktu yang dibutuhkan untuk CKG per sasaran adalah masyarakat atau sasaran yang sudah mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile membutuhkan waktu pelayanan selama 45 menit, sedangkan yang belum mengunduh aplikasi itu membutuhkan waktu pelayanan selama 60 menit," katanya.
Simulasi itu didukung oleh masing-masing satu orang dokter umum dan dokter spesialis gigi, 10 orang perawat, tiga orang bidan, dua orang nutrisionis, dua orang petugas surveilance, tiga orang Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) dan dua orang petugas farmasi.
"Rencana tindak lanjut kami akan membuka layanan CKG setiap hari dan akan dilayani sesuai klaster pelayanan siklus hidup serta sosialisasi program CKG ke masyarakat dan lintas sektor di wilayah kerja Puskesmas Labuan Bajo," ungkap Adrianus.
Berdasarkan evaluasi simulasi program CKG, Adrianus menjelaskan diperlukan upaya secara masif untuk mensosialisasikan pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa melakukan skrining mandiri di aplikasi tersebut sebelum mendatangi fasilitas kesehatan.
"Dengan simulasi hari ini dapat ditemukan beberapa kendala yang dialami petugas kesehatan antara lain, masih ada beberapa jenis pemeriksaan belum bisa dilakukan karena terbatas alat kesehatan dan bahan medis habis pakai, jaringan internet yang kurang bagus sehingga memperlambat akses penginputan data," katanya.
Ia juga menjelaskan Pemkab Manggarai Barat berkomitmen menyukseskan program prioritas nasional itu sehingga manfaat layanan kesehatan gratis benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di daerah itu.
"Semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terlibat baik puskesmas, klinik pratama swasta maupun rumah sakit," katanya.
Sebelumnya, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara resmi telah tersedia secara nasional mulai Senin (10/2) dan didukung sepenuhnya oleh Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai hadiah yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia di setiap perayaan hari ulang tahunnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan penerima manfaat dalam Program CKG adalah yang terbesar dalam sejarah kesehatan Indonesia.
“Program ini tidak memiliki syarat khusus dan berlaku untuk semua kalangan, termasuk tenaga kesehatan, petani, nelayan, serta insan media,” katanya, saat memantau langsung pelaksanaan Program CKG di Puskesmas Wanakerta, Karawang, Jawa Barat, Senin.
Hasan menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama saat dalam kondisi sehat, agar bisa secara dini mendeteksi faktor risiko penyakit.
Ada beragam pemeriksaan yang akan diterima masyarakat saat menerima CKG mulai dari skrining, cek kesehatan jantung, pemeriksaan darah, hingga faktor risiko penyakit tidak menular lainnya.