Pemprov NTT bantu seng & kayu untuk korban puting beliung

id Gubernur

Pemprov NTT bantu seng & kayu untuk korban puting beliung

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat sedang berdialog dengan warga yang atap rumahnya roboh akibat diterjang angin puting beliung, Kamis (28/2). (ANTARA Foto/Kornelis Kaha)

Pemprov NTT membantu 200 lembar seng dan 30 meter kubik kayu untuk korban bencana angin puting beliung di Kelurahan Liliba Kota Kupang yang atap rumahnya diterbangkan angin pada Kamis (28/2).
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur membantu 200 lembar seng dan 30 meter kubik kayu untuk korban bencana angin puting beliung di Kelurahan Liliba Kota Kupang yang atap rumahnya diterbangkan angin pada Kamis (28/2).

Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang turun langsung ke lokasi bencana pada Jumat (1/3) siang tidak berlama-lama untuk memberikan bantuan itu kepada para korban bencana.

Gubernur NTT saat itu menelpon salah seorang stafnya untuk memesan bahan bangunan di salah satu toko di Kota Kupang untuk segera mendistribusikan agar segera dibuatkan atap rumah milik warga yang terdampak angin puting beliung.

"Tolong sampaikan ke Toko Sinar Bangunan untuk segera mengirimkan 2.000 lembar seng dan 2.000 kayu sebanyak 30 meter kubik ke lokasi bencana," katanya.

Ia meminta pemilik toko bangunan jangan memikirkan berapa harga dari 2.000 lembar seng dan kayu yang diminta.

"Kirim saja dulu bahan-bahannya, soal biaya nanti dihitung kemudian. Anggaran dari Pemprov NTT," kata Laiskodat.

Baca juga: Puting beliung masih berpotensi terjadi di NTT

Dia mengatakan seluruh bahan bangunan yang diminta secepatnya dikirimkan ke lokasi bencana, dan diharapkan paling lambat pada Jumat (1/3) sore sudah tiba di lokasi.

Ia juga sudah menghubungi TNI untuk membantu pembangunan atap dari rumah warga yang tersampak bencana itu.

Selain seng dan kayu, Gubernur NTT juga meminta agar pihak toko bangunan mengirimkan juga paku dan peralatan lainnya untuk membangun atap rumah warga yang rusak itu. "Saya harapkan semua segera kembali ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Perlu pendataan detail soal kerusakan rumah
Baca juga: 120 rumah rusak berat akibat puting beliung di Kupang