BPBD Kupang Siapkan 100 Ton Beras

id BPBD Kota

BPBD Kupang Siapkan 100 Ton Beras

Kepada BPBD Kota Kupang Ade Manafe.

"Beras bencana tersebut bisa digunakan jika daerah ini memasuki situasi tanggap darurat," kata Ade Manafe.
Kupang (Antara NTT) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang menyiapkan beras sebanyak 100 ton untuk tanggap darurat bencana di wilayah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

"Beras bencana tersebut bisa digunakan jika daerah ini memasuki situasi tanggap darurat sebagai akibat dari dampak bencana yang dialami," kata Kepala BPBD Kota Kupang Ade Manafe di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan, 100 ton beras bencana untuk tanggap darurat itu telah menjadi cadangan tetap sepanjang tahun, yang penyimpanannya dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Kupang. "Jadi simpannya di dinas sosial dan dimanfaatkan saat tanggap darurat saja," katanya.

Terkait stok bantuan penanggulangan dampak bencana lainnya, Ade Manafe mengatakan sangat tersedia dan siap digunakan kapan saja jika terjadi bencana.

Stok bantuan bencana itu berupa, makanan instan, selimut, tenda dan sejumlah kebutuhan. "Semua stok barang bantuan bencana itu masih teraedia dan siap dimanfaatkan," katanya.

Saat ini lanjut Ade warga masyarakat diminta terus waspada agar bisa terhindar dari dampak bencana yang sekatu-waktu bisa terjadi. "Kita tidak bisa prediksi kondisi alam ke depan. Yang kita butuh kewaspadaan agar bisa terhindar dari dampak bencana itu," katanya.

Secara kelembagaan lanjut dia, BPBD Kota Kupang menyiagakan posko bencana 24 jam untuk penanganan kejadian bencana yang dimungkinkan terjadi kapan saja di daerah itu.

Dia mengatakan, posko bencana yang berdurasi 24 jam itu sudah dimulai sejak awal Januari 2017 dan akan berakhir pada Maret 2017 nanti. Meskipun demikian, akan bisa diperpanjang, jika kondisi cuaca memberikan kemungkinan terjadinya bencana.

"Jika nantinya musim hujan masih terus terjadi maka posko bencana itu akan kita pertimbangkan untuk terus diaktifkan," katanya.

Dia mengatakan sejak perubahan cuaca dengan musim hujan yang terus mengalami peningkatan pada Desember 2016 hingga saat ini, telah terjadi sejumlah bencana yang dialami warga di wilayah tersebut.

Meskipun bencana yang terjadi hanya masuk kategori kecil dan tidak memakan korban jiwa, namun antisipasi untuk penanganan oleh BPBD selalu disiapkan.

Dia menyebut, sejak Desember 2016 hingga Januari 2017 ini telah terjadi sejumlah bencana longsor dan pohon tumbang sebagai akibat dari luapan banjir dan angin kencang saat hujan mengguyur.

Namun demikian semua dampak bencana tersebut tidak terlampau memberikan dampak kerugian bagi masyarakat yang mengalami bencana. "Yang longsor itu terjadi karena warga memiliki rumah terlalu berada di bantaran kali sehingga terdampak," katanya.

Secara kelembagaan warga tersebut telah diimbau untuk selalu waspada jika sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi. "Agar bisa berjaga-jaga ketika hujan turun yang bisa berdampak banjir," katanya.

Dia juga mengimbau kepada seluruh warga Kota Kupang untuk secara mandiri memangkas sejumlah pepohonan yang sudah tidak lagi produktif dan dinilai membahayakan jiwa manusia. Hal itu sebagai langkah antisipatif agar tidak terdampak nantinya.