Labuan Bajo (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengingatkan para nakhoda kapal wisata dan kapal penumpang agar selalu mewaspadai dan mengantisipasi perubahan cuaca saat berlayar.
"Waspada terhadap situasi jika ada gelombang tinggi dan lainnya, maka tentunya harus selalu waspada," kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas III Labuan Bajo Maxianus Mooy di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menyampaikan hal tersebut menyusul peristiwa kapal wisata bernama KM Wafil Putra yang kandas di Tanjung China kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu malam.
Ia menyebut kejadian tersebut terjadi karena air laut yang surut di lokasi kejadian, sehingga kapal menabrak karang dan mengakibatkan kebocoran lambung kapal.

"Kegiatan pelayaran masih seperti biasa, lancar dan memang karena situasi air dalam kondisi surut dan kemungkinan besar kapal kurang memperhatikan navigasi sehingga menabrak karang, kemungkinan lambung kapal bocor sehingga air masuk," katanya.
Ia mengakui saat ini kondisi perairan laut di Labuan Bajo relatif kondusif, namun kesiapsiagaan dan kewaspadaan para nakhoda harus ditingkatkan demi keselamatan pelayaran.
"Kami juga pasti akan selalu berkoordinasi dengan BMKG di saat kondisi memang tidak memungkinkan kami tidak akan izinkan kapal-kapal untuk berlayar," katanya.
Sebelumnya, KSOP yang juga tergabung dalam Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan mengevakuasi sebanyak 15 penumpang kapal wisata yang kandas di Tanjung China kawasan TNK.
"Kapal tabrak karang atau kandas dengan jumlah penumpang 15 orang," kata Koordinator Pos SAR Manggarai Barat Edy Suryono dihubungi di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Rabu malam.
Ia menambahkan, sebanyak 15 penumpang kapal tersebut, terdiri dari 14 wisatawan asing dan satu pemandu wisata.
Kapal wisata bernama KM Wafil Putra itu bertolak dari Labuan Bajo ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kapal itu dilaporkan kandas pada pukul 19.00 WITA.
Kapal itu menabrak karang saat air laut sedang surut dan beruntung pada saat kejadian terdapat kapal wisata lainnya, sehingga para korban dapat dievakuasi ke kapal wisata yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Proses evakuasi kapal yang nabrak karang dilakukan kapal Bintang Laut dan dipindahkan ke kapal Basarnas dan KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai)," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, kapal wisata tersebut masih berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, para wisatawan yang tiba di Pelabuhan Marina Labuan Bajo sekira pukul 22.40 WITA bersama Tim SAR gabungan langsung diserahkan kepada pihak agen perjalanan wisata.
"Posisi kapal lagi karam, agak ke pinggir pantai, wisatawan yang sudah dievakuasi kami kembalikan ke agen untuk ditangani dan untuk kapal sedang tunggu air pasang baru keluar lagi, kapten kapal masih di lokasi," katanya.