Kupang, NTT (ANTARA) - Wali Kota Kupang Christian Widodo meluncurkan program dana pengamanan kegawatdaruratan sebagai layanan kesehatan di RSUD SK Lerik Kupang untuk menjamin keselamatan pasien kondisi kritis.
“Kita menyiapkan dana khusus yang bisa langsung diakses pasien gawat darurat demi mendapat penanganan medis secara cepat di rumah sakit kota,” katanya dalam acara peluncuran dana pengamanan kegawatdaruratan di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa.
Ia menjelaskan upaya ini untuk menjamin keselamatan warga yang sudah dalam kondisi kritis tetapi terkendala administrasi atau tidak memiliki jaminan perlindungan kesehatan.
“Bagi yang belum ada BPJS atau pasien yang mungkin lupa membawa KTP bisa langsung dirujuk ke rumah sakit kota. Supaya tidak ada satupun warga yang tertinggal dalam mendapat tindakan medis,” katanya.
Hal ini, katanya, penting untuk melayani pasien dengan kondisi yang mengancam jiwa, menurunkan angka kematian, dan mencegah kecacatan fisik, seperti korban kecelakaan.
Layanan ini tersedia juga bagi pasien yang dalam kondisi tidak sehat mental (ODGJ) maupun tidak dapat mengambil keputusan untuk perawatan medis.
“Pasien-pasien gawat darurat ini kita terima dulu, kita operasi dulu. Karena ini yang utama. Nanti baru kita bayarkan dengan dana khusus ini,” katanya.
Phaknya telah menganggarkan dana Rp3 miliar per tahun untuk disiapkan di RSUD SK Lerik Kupang.
“Kalau anggaran tiga miliar ini kurang maka akan kami tambah lagi. Nanti kami kaji ke depan,” katanya.

Ia berharap, melalui peluncuran layanan kesehatan ini semakin banyak warga mengetahui dan bisa mengakses langsung di Unit Gawat Darurat (UGD) di RSUD SK Lerik Kupang.
Ia mengatakan terobosan ini sebagai implementasi dari program 100 hari kerja kepemimpinan daerah setempat dan akan terus berlanjut selama lima tahun kepemimpinan dia di daerah tersebut.