Kupang (ANTARA) - Seorang wartawan dari Media Lokal di Nusa Tenggara Timur bernama Adryan Dedi Dasi meminta maaf kepada Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Baretto Nunes usai sejumlah pemberitaannya menyudutkan Korem 161/WS.
"Pada kesempatan ini saya meminta maaf kepada Komandan Korem 161/Wira Sakti," katanya di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya saat dilaksanakannya Coffe Morning dengan sejumlah wartawan di Kota Kupang, yang sering meliput kegiatan Korem 161/Wira Sakti
Adryan yang mengaku jurnalis dari media lokal aktaduma.com itu, menyampaikan penyesalannya, dan berjanji akan memperbaiki gaya penulisannya dan lebih berhati-hati.
Andryan diketahui datang ke Korem 161/Wira Sakti memenuhi undangan dari Danrem 161/Wira Sakti setelah beberapa kali diundang untuk datang tidak datang.
Komandan Korem mengatakan bahwa pemanggilan Adryan ke Kupang sendiri, bukan maksud untuk mengintimidasi, namun untuk bertemu dan mengajak berbicara dari hati ke hati.
"Jadi aktaduma hari ini sudah bertemu dengan saya. Saya di WA,tetapi saya bilang sudah kamu ke sini, atau ke rumah, tetapi jawabannya masih ada kegiatan lain, akhirnya batal, tetapi berita jalan terus," ujar dia.
Danrem justru berharap agar apa yang disampaikan melalui pesan singkat jangan diputarbalikan bahasanya sehingga menimbulkan berbagai tanggapan negatif di masyarakat.
Beberapa berita yang ditulis seperti, seleksi penerimaan calon anggota TNI AD, lalu tentang veteran perang dan beberapa pemberitaan lainnya.
Karena itu dia berharap agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi. Yang lebih penting menurut dia adalah membangun kolaborasi yang sehat dan terbuka antara institusi TNI dan insan pers guna menjaga stabilitas informasi yang konstruktif di tengah masyarakat.
"Kami membuka ruang dialog seluas-luasnya. Pers adalah mitra strategis yang memiliki peran penting dalam menjaga demokrasi, menyuarakan kebenaran, dan membangun kepercayaan publik. TNI, khususnya Korem 161/Wira Sakti, siap berjalan beriringan dengan insan pers," tambah dia.