Ende (ANTARA) - Pemerintah menargetkan, pada pertengahan 2019 ini, semua kota di Indonesia sudah bisa merdeka sinyal, karena sudah terhubung dengan jaringan tulang punggung.
"Indonesia adalah negara kepulauan dan untuk membangun jaringan tulang punggung harus menggunakan fiber optik melalui laut, tetapi pemerintah sudah mencanangkan semua kota kabupaten di Indonesia, bisa merdeka sinyal pada pertengahan 2019 ini," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Detusoko, Ende, Flores, Senin (25/3).
Dia mengemukakan hal itu, pada acara sosialisasi pemanfaatan akses internet di SMA Negeri Detusoko, sekitar 30 km arah Barat Kota Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat ini, ujarnya, jaringan internet berkecepatan tinggi sudah mulai beroperasi. Di wilayah bagian barat Indonesia sudah beroperasi pada Maret 2018, dan wilayah Tengah sudah beroperasi pada Januari 2019.
Sementara bagian Timur, pembangunannya baru mencapai 94 persen, karena membangun di Timur, khusus di Papua dan Papua Barat membutuhkan energi yang sangat besar.
"Pembangunan di Timur, terutama di Papua dan Papua Barat membutuhkan waktu lama, karena harus membangun di puncak bukti. Harus menggunakan heli kopter untuk membawa material," katanya.
Menurut dia, ada 28 titik pembangunan tower yang berlokasi di pengunungan, tidak ada akses jalan, dan harus membawa material menggunakan heli kopter.
"Dan ini merupakan instruksi dari presiden dan wakil presiden bahwa membangun harus merata, jangan terpusat di Jawa saja," kata Rudiantara.
Dia berharap, pada pertengahan 2019 ini, pembangunan di wilayah Timur, terutama di Papua dan Papua Barat sudah selesai, sehingga paling tidak Indonesia sudah bisa merdeka sinyal di level kabupaten/kota.
Semua kota merdeka sinyal pada pertengahan 2019
"Pembangunan di Timur, terutama di Papua dan Papua Barat membutuhkan waktu lama, karena harus membangun di puncak bukti. Harus menggunakan heli kopter untuk membawa material," kata Rudiantara.