Labuan Bajo (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fabianus Abu melakukan kunjungan terhadap tiga korban gigitan anjing yang diduga rabies di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong pada Rabu.
"Kami datang memastikan kondisi korban dalam keadaan stabil dan sudah mendapatkan vaksinasi,” katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu.
Ia menambahkan, dalam kunjungan bersama jajaran pejabat Pemkab Manggarai itu penanganan awal bagi para korban berjalan baik, serta tim kesehatan terus memantau perkembangan para korban.
Ia juga berpesan kepada keluarga korban dan masyarakat sekitar agar tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap hewan peliharaan maupun anjing liar.
“Pemerintah sudah bergerak cepat, namun kesadaran masyarakat juga penting, pastikan anjing peliharaan divaksin dan jangan biarkan hewan liar berkeliaran bebas,” katanya.
Ia juga mengapresiasi kerja cepat tim dari Dinas Peternakan Manggarai dan Dinas Kesehatan Manggarai yang telah menelusuri asal anjing penggigit serta menangani para korban.
Ia menegaskan bahwa penanganan rabies menjadi prioritas Pemkab Manggarai, mengingat kasus ini menyangkut keselamatan masyarakat.
“Kami tidak akan biarkan kasus ini berkembang. Semua langkah vaksinasi, penertiban, dan edukasi akan terus kami jalankan,” katanya.
Sebelum melakukan kunjungan, terlebih dahulu Pemkab Manggarai telah melakukan rapat koordinasi (rakor) darurat guna membahas langkah cepat penanganan tiga kasus gigitan anjing yang diduga rabies di Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong.
"Kita tidak boleh menunggu," kata Fabianus Abu.
Fabianus Abu menjelaskan penanganan kasus rabies harus dilakukan secara cepat, terpadu, dan menyeluruh, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Begitu ada kasus gigitan yang mengarah pada rabies, tim harus segera turun ke lapangan untuk observasi, vaksinasi, dan penanganan hewan yang diduga terinfeksi,” ungkapnya.
Ia juga meminta agar setiap instansi terkait berkoordinasi secara efektif, baik dalam hal vaksinasi hewan penular rabies (HPR), pemeriksaan korban gigitan, hingga sosialisasi pencegahan kepada masyarakat.
“Langkah paling penting sekarang adalah memastikan korban mendapat perawatan sesuai protokol rabies dan menelusuri hewan yang menggigit untuk pengambilan sampel,” katanya.

