Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur memperkuat sistem kelistrikan di Kabupaten Sabu Raijua dengan membangun pembangkit hybrid berkapasitas 3.100 kilowatt untuk mendukung Program Sarai Terang.
General Manager PLN UIW NTT F. Eko Sulistyono kepada wartawan di Kupang, Senin, mengatakan pembangunan pembangkit baru itu merupakan komitmen PLN dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik serta memperluas akses energi bagi masyarakat di wilayah kepulauan.
“Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, masyarakat Desa Eilode, serta semua pihak yang mendukung pembangunan pembangkit hybrid pertama di Sabu Raijua ini. Ini menjadi momen bersejarah bagi kita semua,” katanya.
Ia menjelaskan pembangkit yang dibangun mengadopsi sistem hybrid, merupakan kombinasi antara Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berdaya 1.100 kWAC dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berdaya 2.000 kW.
Menurut dia, penggunaan teknologi hybrid tersebut menjadi langkah strategis PLN dalam mendukung transisi energi menuju sumber yang lebih bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik di daerah terpencil.
“Semoga dengan hadirnya pembangkit hybrid ini, masyarakat yang belum menikmati listrik dapat terlayani sehingga memudahkan aktivitas sehari-hari dan meningkatkan perekonomiannya,” ujar Eko.
Lebih lanjut, kata dia, hingga kini, rasio elektrifikasi (RE) di Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai 96,44 persen. Dari sekitar 49.534 rumah tangga yang belum menikmati listrik, sebanyak 5.532 di antaranya berada di Kabupaten Sabu Raijua.
Penambahan pembangkit hybrid diharapkan menjadi langkah penting untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi dan mendukung terwujudnya Sabu Raijua yang terang, mandiri energi dan berdaya saing.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Septenius M. Bule Logo mengapresiasi kepedulian PLN dalam mendukung pembangunan energi di wilayahnya.
“Penambahan kapasitas pembangkit ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik yang terus bertumbuh seiring berubahnya pola hidup masyarakat. Semoga listrik di Sabu tidak lagi padam,” ujarnya.
Kepala Desa Eilode, Lukas D. Miha Lena, juga menyampaikan rasa syukur karena wilayahnya menjadi lokasi proyek tersebut.
“Kami bersyukur karena desa kami terpilih menjadi lokasi pembangkit. Semoga fasilitas ini memberi manfaat hingga anak cucu kami,” katanya.

