Perlu disiapkan jaringan irigasi di Bendungan Rotiklot

id bendungan rotiklot

Perlu disiapkan jaringan irigasi di Bendungan Rotiklot

Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. (ANTARA FOTO/Dokumentasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, NTT yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Senin (20/5), diikuti pembangunan jaringan irigasinya.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengutarakan harapannya agar pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Senin (20/5), diikuti pembangunan jaringan irigasinya.

"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin (20/5).

Apalagi, menurut Menteri Basuki, ketersediaan air menjadi penting bagi pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

Untuk itu, ujar dia, kunci kemajuan di NTT yaitu adanya ketersediaan air yang memadai baik untuk air minum maupun keperluan pertanian dan peternakan.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, Bendungan Rotiklot merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada periode 2015-2019.

Baca juga: Jokowi menumpang CN-295 menuju Rotiklot di perbatasan RI-Timor Leste

Bendungan dengan kapasitas hingga sebesar 3,3 juta meter kubik itu juga sudah dilakukan pengisian sejak bulan Desember 2018.

Manfaat bendungan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat dan kegiatan Pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik, suplai irigasi seluas 149 hektar, dan pariwisata.

Bendungan Rotiklot juga berfungsi mengurangi risiko banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Belu yang memiliki musim hujan singkat yakni sekitar 3 bulan namun intensitasnya tinggi.

Pembangunan bendungan Rotiklot yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dikerjakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) - PT. Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana dari APBN senilai Rp496 miliar.

Baca juga: Warga berdatangan ke Bendungan Rotiklot sebelum tibanya Jokowi
Baca juga: Bendungan Rotiklot suplai 40 liter/detik untuk Atambua