Festival Florata dukung turnamen tinju internasional di Labuan Bajo

id Labuan Bajo

Festival Florata dukung turnamen tinju internasional di Labuan Bajo

Salah satu destinasi ungguan di Labuan Bajo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur (ANTARA FOTO/Ist)

Disparekraf NTT menyiapkan kegiatan pariwisata berupa Festival Florata untuk mendukung penyelenggaraan turnamen tinju internasional di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores.
Kupang (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Timur menyiapkan kegiatan pariwisata berupa Festival Florata untuk mendukung penyelenggaraan turnamen tinju internasional di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores.

"Festival Florata ini akan kita link-kan untuk mendukung pagelaran tinju internasional di Labuan Bajo nanti," kata Kepala Disparekraf Provinsi NTT, Wayan Darmawa, di Kupang, Jumat (24/5).

Kota Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen tinju internasional Piala Presiden 2019 ke-23 yang akan digelar pada 22-27 Juli 2019.

Wayan mengaku optimistis akan ada banyak pengunjung atau wisatawan yang hadir di Labuan Bajo sebagai daerah wisata prioritas nasional yang terkenal memiliki Taman Nasional Komodo itu, karena akan diikuti sebanyak 250 petinju dari 27 negara yang sudah mendaftar.

Untuk itu, pihaknya menyediakan kegiatan pariwisata berupa Festival Florata (istilah untuk menggabungkan dua wilayah yaitu Pulau Flores dan Pulau Lembata) untuk menarik minat kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi di daerah itu.

Menurut mantan Kepala Bappeda Provinsi NTT itu, festival yang dimaksudkan tidak seperti kegiatan pada umumnya yang terpusat pada lokasi dan waktu tertentu yang dilakukan sebelum-sebelumnya.

Baca juga: Labuan Bajo tuan rumah turnamen tinju internasional

"Nanti peluncurannya mungkin agak besar tetapi selanjutnya festival yang dimaksud di dalam kota menguatkan destinasi, seperti menyiapkan masyarakat untuk menyambut tamu-tamu," katanya. 

Ia mencontohkan, misalnya penyambutan tamu dengan minuman teh kelor, makanan lokal, maupun dengan pakaian tradisional serta tarian penyambutan pada setiap destinasi wisata yang dikunjungi.

"Sehingga durasi waktunya lebih panjang karena penyambutan seperti ini di setiap destinasi yang disiapkan di sepanjang Pulau Flores maupun Pulau Lembata," katanya.

Wayan menambahkan, pihaknya berupaya mempromosikan pariwsata secara langsung dengan menghubungkan berbagai kegiatan berskala besar di provinsi setempat dengan festival-festival.

"Selain untuk tinju internasional, nanti juga ada festival lumba-lumba yang kita siapkan untuk kegiatan Pan Hash di Kupang, sehingga tamu-tamu dari luar bisa langsung berkunjung ke destinasi wisata kita," katanya.

Baca juga: Hibah Rp17 miliar untuk bangun jalan di Labuan Bajo
Baca juga: Pemprov NTT tolak label wisata halal bagi Labuan Bajo
Pasangan wisatawan yang berasal dari Texas, Amerika Serikat mengabadikan momen dengan latar belakang gugusan pulau-pulau di Pulau Padar Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, NTT (29/11/2018). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)