Manta Menari Dibalik Komodo

id Manta

Manta Menari Dibalik Komodo

Ikan Manta sedang mengepak-kepakkan sayapnya saat seorang penyelam menghampirinya..

Penyelam asal Eropa seperti Lea dan Nina, keduanya warga Jerman dan Catherine, asal Austria, kemudian mengalihkan matanya ke ikan Manta Besar yang sedang membuka mulutnya lebar-lebar dan mengepak-kepakkan sayapnya seperti sedang menari.
"Ting ting ting.." bunyi tongkat besi mengetuk tangki oksigen terdengar nyaring  di bawah laut, tepatnya di Manta Point, titik penyelaman di sekitar pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur, dimana banyak ikan Manta Besar dapat ditemukan dan dilihat oleh para penyelam mancanegara dan nusantara.

Pemandu selam Kathrin kemudian menggerakkan kedua tangannya seperti menari kemudian mengangkat telunjuknya menginformasikan adanya ikan Manta Besar sedang membuka mulutnya untuk menangkap plankton-plankton.

Ketukan nyaring yang menarik perhatian para penyelam dan gerakan seperti orang menari merupakan kode Kathrin, warga Jerman pemandu selam Lagona Divers, yang menandakan adanya ikan manta di sekitar mereka.  
    
Beberapa penyelam asal Eropa seperti Lea dan Nina, keduanya warga Jerman dan Catherine, asal Austria, kemudian mengalihkan matanya ke ikan Manta Besar. Nina dan Christine kemudian mengarahkan kamera Go Pro ke ikan Manta yang sedang membuka mulutnya lebar-lebar dan mengepak-kepakkan sayapnya seperti sedang menari.

Manta point, adalah salah satu spot penyelaman yang menjadi tujuan utama, para wisatawan mancanegara dan nusantara yang mengunjungi wisata Komodo, di Manggarai Barat, NTT. Di sana, para penyelam dapat melihat belasan bahkan puluhan ikan Manta.

"Saking banyaknya ikan Manta, turis dapat melihat tanpa harus menyelam. Ketika kapal berlayar menuju spot Manta Point di dekat pulau Rinca, ikan Manta dengan punggung hitam sudah tampak di permukaan laut. Para turis pun dapat menikmati ikan Manta hanya dengan snorkeling," kata Yadin, pemandu selam asal Labuan Bajo.

Tom, seorang warga Inggris mengaku melihat dan berenang bersama ikan Manta dengan hanya menggunakan alat pernapasan snorkel,tanpa harus menyelam.

"Kami ambil foto-foto bawah laut dan foto-foto ikan Manta Cuma untuk foto bersama ikan Manta agak sulit karena tidak bisa menyelam lama," ujar Tom.

Destinasi Manta
Beberapa tahun belakangan ini, para turis mancanegara dan nusantara  mengalir deras ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, untuk wisata Komodo, sebagian besar merupakan penyelam. Turis yang punya hobi menyelam destinasi utamanya adalah Manta Point.

"Jadi ada tujuan melihat Ikan Manta dibalik kunjungan turis ke wisata Komodo, ` kata Theodorus Suardi, Kadinas Pariwisata Manggarai Barat. Bahkan menurut dia, para turis melakukan kegiatan selam beberapa hari, sementara mengunjungi wisata Komodo, hanya setengah hari.

Komodo adalah hewan  reptil yang hidup di dunia sejak 40 juta tahun lalu. Hidup di jaman Dinosaurus. Selama ini, Komodo mampu bertahan pada 33 perubahan iklim. Dan Komodo yang hidup di alam liar, bukan di kebun binatang, hanya dapat ditemui di pulau Komodo, pulau Rinca, dan pulau Padar, di propinsi NTT, kata Theodorus.

Karena termasuk hewan langka, wajar Komodo terpilih sebagai salah satu dari New Seven Wonders of Nature sejak 2011. Sejak dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban alam  itulah, kunjungan turis asing dan domestik membanjiri Taman Nasional Komodo (TNK).

Daya tarik wisata Komodo tambah lengkap dengan wisata Bahari, penyelaman di Manta Point, dan spot penyelaman lainnya karena keindahan alam bawah laut tidak kalah dengan Komodo. Begitu juga dengan keindahan pulau Padar. Sudah terkenal seantero dunia.

"Manta Point, spot penyelaman yang memiliki arus cukup kuat. Tidak cukup penyelam yang punya sertifikat penyelaman awal (Open Water) menyelam di banyak spot Wisata Komodo karena arusnya kuat, dan terkadang arusnya sangat kuat tanpa bisa diduga," kata Kathrin, pemandu selam Lagona Divers.

Mengapa ikan Manta bisa banyak ditemukan disana ? Ikan Manta senang tinggal di laut yang ada arusnya, terumbu karangnya masih bagus sehingga banyak ikan kecil dan plankton yang menjadi makanannya.

Karena ada arus maka ikan Manta tinggal membuka mulutnya lebar-lebar dan ikan kecil serta plankton tinggal masuk ke dalam mulutnya, kata Kathrin,  yang sudah mengelola Dive Center (Operator Selam) di Labuan Bajo, sejak 2009.

Tapi bukan hanya ikan Manta, di sekitar pulau Rinca dan Komodo, penyelam dapat melihat penyu-penyu besar, ikan warna warni, dan terumbu karang yang bagus dan indah. "Kadang-kadang juga bisa bertemu dengan ikan Hiu," ujar Kathrin, yang sudah bisa bahasa Indonesia sedikit-sedikit.

Karena banyak turis asing dan domestik ke Labuan Bajo dan taman nasional Komodo untuk menyelam, maka banyak tumbuh dive center atau operator penyelaman yang sebagian besar dimiliki warga negara asing.

"Sepanjang jalan Ir Sukarno-Hatta, jalan utama dekat pelabuhan Labuan Bajo, banyak dive center asing menawarkan paket penyelaman di taman nasional Komodo, termasuk wisata ke Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar.  Berkat kehadiran mereka  banyak turis asing datang," kata Theodorus.

Dia menambahkan, memang jauh lebih banyak kunjungan turis asing ke wisata komodo, kemudian mereka melakukan menyelam (diving) melihat ikan Manta dan penyu raksasa, dibandingkan turis domestik.

Data statistik memperkuat pernyataan itu. Pada 2012 kedatangan turis asing hanya 26.631 orang, pada 2013 naik 33 persen menjadi 35.473 orang. Kemudian, pada 2014 naik 23 persen menjadi 43.681 orang, pada 2015 naik empat persen menjadi 45.372 orang, dan pada 2016 naik 20 persen menjadi 54.335 orang.

Para turis asing datang ke Labuan Bajo rata-rata minimal tinggal selama 5,4 hari. Ia memaparkan data pada 2012 turis domestik (nusantara) yang datang hanya 4.284 orang atau 16 persen dibandingkan dengan turis asing 26.631 orang. Pada 2013, kunjungan turis domestik 7.825 orang atau 22 persen dibandingkan dengan turis asing 35.475 orang.

Pada 2014, kunjungan turis domestik sebesar 11.469 orang atau 26 persen dibandingkan dengan kunjungan turis asing 43.681 orang. Pada 2015, kunjungan turis nusantara mencapai 15.574 orang atau 34 persen dibandingkan dengan kedatangan turis mancanegara 45.372 orang.

Pada 2016, kunjungan turis nusantara mencapai 29.377 orang atau 54 persen dibandingkan dengan kunjungan turis mancanegara yang mencapai 54.335 orang.

Berdasarkan data statistik pada 2016, negara asal turis asing yang datang ke Labuan Bajo dan wisata komodo, peringkat pertama adalah Amerika sebanyak 7.421 orang, disusul Australia 6.933 orang, Inggris 4.922 orang, Prancis 4.641 orang, Spanyol 4.631 orang, Jerman 4.376 orang, Belanda 3.836 orang, Kanada 1.641 orang, kemudian Italia 1.379, dan Swiss 655 orang.