Sampel swab enam warga Sikka dikirim ke Surabaya
Enam sampel itu, dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang sempat kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 asal NTT yang saat ini sedang diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang.
Kupang (ANTARA) - Pengiriman sampel swab enam warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur dilakukan pada Rabu (15/4) menggunakan pesawat terbang dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, kata Juru Bicara Satuan Tugas Gugus Penanganan COVID-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus.
"Hari ini tak ada pesawat yang beroperasi, sehingga pengiriman sampel swab terhadap enam warga Kabupaten Sikka yang terindikasi terpapar virus corona itu baru bisa dikirim besok (15/4)," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (14/4).
Baca juga: Penumpang kapal yang terindikasi COVID-19 sudah diisolasi
Ia mengatakan hal itu ketika dikonfirmasi terkait dengan informasi di masyarakat bahwa pengiriman sampel swab menggunakan kapal laut karena ada penolakan dari sejumlah maskapai penerbangan untuk membawa sampel itu ke Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut. Ia mengatakan informasi tersebut tidaklah benar.
Ia mengaku bahwa proses pengiriman sampel swab itu akan menggunakan maskapai penerbangan Wings Air yang memang selama ini melayani masyarakat di kabupaten itu.
"Enam sampel itu, dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang sempat kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 asal NTT yang saat ini sedang diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang," ujar dia.
Hasil pemeriksaan terhadap sampel swab itu, kata dia, baru bisa diketahui setelah tiga atau empat hari kemudian. Namun, kata dia, semua itu tergantung dengan antrean pemeriksaan swab dari daerah lain.
Baca juga: Sikka dapat bantuan 1.000 alat rapid tes
"Karena memang hampir semua daerah di Indonesia, sampel swabnya di kirim ke Surabaya dan Jakarta," kata dia.
Dia mengatakan enam sampel swab milik warga di kabupaten itu akan dikirim setelah sebelumnya, saat dilakukan tes cepat COVID-19, keenamnya terindikasi terpapar virus corona.
Terkait dengan pencegahan COVID-19 oleh pemerintah daerah setempat, pihaknya selama ini sudah melaksanakan sesuai dengan protap yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihaknya juga berharap masyarakat di kabupaten itu mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mencegah penularan COVID-19.
"Hari ini tak ada pesawat yang beroperasi, sehingga pengiriman sampel swab terhadap enam warga Kabupaten Sikka yang terindikasi terpapar virus corona itu baru bisa dikirim besok (15/4)," katanya kepada ANTARA di Kupang, Selasa, (14/4).
Baca juga: Penumpang kapal yang terindikasi COVID-19 sudah diisolasi
Ia mengatakan hal itu ketika dikonfirmasi terkait dengan informasi di masyarakat bahwa pengiriman sampel swab menggunakan kapal laut karena ada penolakan dari sejumlah maskapai penerbangan untuk membawa sampel itu ke Surabaya untuk diperiksa lebih lanjut. Ia mengatakan informasi tersebut tidaklah benar.
Ia mengaku bahwa proses pengiriman sampel swab itu akan menggunakan maskapai penerbangan Wings Air yang memang selama ini melayani masyarakat di kabupaten itu.
"Enam sampel itu, dua di antaranya adalah pasangan suami istri yang sempat kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 asal NTT yang saat ini sedang diisolasi di RSUD WZ Johannes Kupang," ujar dia.
Hasil pemeriksaan terhadap sampel swab itu, kata dia, baru bisa diketahui setelah tiga atau empat hari kemudian. Namun, kata dia, semua itu tergantung dengan antrean pemeriksaan swab dari daerah lain.
Baca juga: Sikka dapat bantuan 1.000 alat rapid tes
"Karena memang hampir semua daerah di Indonesia, sampel swabnya di kirim ke Surabaya dan Jakarta," kata dia.
Dia mengatakan enam sampel swab milik warga di kabupaten itu akan dikirim setelah sebelumnya, saat dilakukan tes cepat COVID-19, keenamnya terindikasi terpapar virus corona.
Terkait dengan pencegahan COVID-19 oleh pemerintah daerah setempat, pihaknya selama ini sudah melaksanakan sesuai dengan protap yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pihaknya juga berharap masyarakat di kabupaten itu mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mencegah penularan COVID-19.